Mohon tunggu...
Hasim Adnan
Hasim Adnan Mohon Tunggu... -

Penulis lepas

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Siasat Hemat ala Listrik Pintar PLN

15 April 2016   10:31 Diperbarui: 15 April 2016   13:13 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="save world http://bacaterus.com/wp-content/uploads/2015/11/cara-menghemat-energi-listrik.jpg"][/caption]

Siasat Hemat ala Listrik Pintar PLN

Oleh Hasim Adnan

 

Pernahkah mendengar peribahasa yang mengatakan “Pintar Pangkal Hemat? Mungkin sebagian pembaca akan sedikit mengernyitkan dahi manakala disodorkan pertanyaan seperti itu. Bukankah peribahasa yang umum diketahui adalah “Rajin Pangkal Pandai, Hemat Pangkal Kaya”? Bila benar ada peribahasa “Pintar Pangkal Hemat”, adakah contoh konkrit yang bisa membenarkannya? Dan benarkah bahwa kepintaran itu akan berbuah hemat?

Judul yang penulis gunakan di atas adalah jawaban dari sederet pertanyaan pada awal tulisan ini, yang mengkonfirmasi bahwa kepintaran itu dapat berbuah hemat. Contoh konkritnya adalah Listrik Pintar atau dikenal juga dengan istilah Listrik Prabayar. Nah, sebelum penulis menjabarkan apa itu Listrik Pintar, terlebih dahulu penulis akan mengelaborasi seputar cadangan dan kebutuhan listrik di tanah air tercinta ini, Indonesia. Hal ini penting penulis lakukan sebagai bagian untuk saling mengingatkan betapa pentingnya kita berhemat dalam menggunakan listrik demi mewujudkan kehidupan yang lebih baik.

Cadangan Menipis, Indonesia Krisis

Mungkin ada yang menilai terlalu berlebihan bila penulis berpendapat bahwa selain soal terorisme dan narkoba ancaman nyata yang menghadang Indonesia adalah krisis listrik. Tapi coba simak pernyataan Wapres Jusuf Kalla dan Jarman selaku Direktur Jenderal Ketenagalistrikan terkait minimnya cadangan listrik yang dimiliki Indonesia.

Pak JK, demikian akrab disapa, sebagaimana dikutip oleh berbagai media massa mengatakan bahwa sampai saat ini Indonesia hanya memiliki cadangan listrik 10 persen dari jumlah kapasitas pembangkit 17.540 megawat. “Padahal harusnya 30 persen. Di Singapura saja cadangannya 100 persen," ujarnya di kantor PLN Pusat, Jakarta, Kamis (12/3).

Hal senada diamini oleh Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Jarman yang menandaskan bahwa cadangan listrik di Indonesia masih sangat kecil. Dikatakan demikian, karena dari 22 unit pembangkit listrik yang ada di Indonesia, hanya delapan unit yang memiliki cadangan aman. Sementara di sisi lain, proyeksi kebutuhan listrik Indonesia pada 2022 akan mencapai 386,7 terrawatt hours (TWh). Menjadi tidak mengherankan apabila pemerintah mencanangkan pembangunan pembangkit tenaga listrik hingga 35.000 Megawatt.

Selain itu, perlu kiranya penulis sampaikan juga terkait analisis Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI). Menurut salah satu anggota hariannya, Tulus Abadi, jika pemerintah tidak segera mengatasi masalah listrik, Indonesia akan mengalami krisis listrik lebih cepat dari tahun 2018 yaitu pada tahun 2016 ini. Hal ini tampak dari data YLKI yang menunjukkan bahwa masih ada 20% atau sekitar 40 juta rakyat Indonesia yang belum menikmati fasilitas listrik hingga saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun