Dari sisi pembelajaran, beberapa materi dasar terkesan terlalu bertele-tele dan repetitif, sementara coding exercise kurang menantang bagi mereka yang sudah di level advanced. Platform ini juga membutuhkan koneksi internet yang stabil, karena interface coding exercise terkadang berjalan lambat dan beberapa video tutorial memiliki kualitas audio yang kurang konsisten.
Untuk pengguna free plan, akses sangat terbatas karena sebagian besar konten berkualitas hanya tersedia untuk pengguna berbayar. Ditambah lagi, tidak adanya fitur untuk mengunduh materi membuat pembelajaran offline menjadi tidak mungkin. Alur pembelajaran yang tersedia, meskipun terstruktur, terkadang bisa membingungkan bagi pemula karena transisi antar materinya kurang smooth.
Kesimpulannya, Setelah menggunakan ketiga platform pembelajaran ini, setiap platform memiliki kekuatan dan fokusnya masing-masing. Sololearn cocok untuk pemula yang ingin belajar dasar pemrograman dengan dukungan komunitas yang aktif.
Mimo menjadi pilihan ideal bagi mereka yang memiliki jadwal padat dan ingin belajar secara fleksibel melalui mobile. Sementara DataCamp adalah platform yang tepat bagi Anda yang serius ingin mendalami data science dengan pendekatan yang lebih profesional.
Penting untuk diingat bahwa tidak ada platform yang sempurna. Saran saya, sesuaikan pilihan platform dengan tujuan belajar, gaya pembelajaran, dan kebutuhan Anda.
Anda bahkan bisa mengkombinasikan beberapa platform untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif. Yang terpenting adalah konsistensi dalam belajar, karena keberhasilan dalam coding tidak ditentukan oleh platform yang digunakan, melainkan komitmen untuk terus belajar dan berlatih.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI