Mohon tunggu...
Siti Maisyaroh
Siti Maisyaroh Mohon Tunggu... -

Uin Maliki Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Validasi dalam Riset Kualitatif

27 Mei 2015   08:51 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:33 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Terdapat banyak perspektif tentang peran validasi dalam penelitian kualitatif, definisi tentang validasi dan prosedur pelaksanaan validsi yaitu melihat validasi dari sudut pandangekuivalen kuantitatif, menggunakan istilah kualitatif yang berbeda dari istilah kuantitatif,menggunakan perspektif postmodern dan interpretasi, mempertimbangkan validasi sebagai tidak penting, mengombinasi atau menyintesis banyak perspektif dan memvisualisasikan validitas secara metaforis sebagai sebuah Kristal

Dalam penelitan kualtitaifvalidasi dilihat dari sudut pandang ekuivalen kuantitatifkarenapenulis akan mudah menggunakan terminologi positivis dapat mempermudah penerimaan penelitian kualitatif dalam dunia kuantitatif. Ely dan kawan-kawan(Ely dkk, 1991) menyatakan bahwa menggunakan istilah kuantitatif cenderung menjadi langkah defentif yang memperkeruh air dan bahwa’’ bahasa riset positivistic tidak kongruen dengan atau tidak memadai untuk kerja kualitatif. Kemudian Lincoln dan Guba (198) menggunakan istilah alternative dalam kualitatif sebagai berikutdari pada reliabilitas, seorang peneliti kualitatif mencari dependabilitas di mana hasil penelitian dapat mengalami peruabahan dan ketidakstabilan. Peneliti naturalsitik mencari konfirmabilitas dari pada objektivitas dalam menentukan nilai data. Dependbilitas maupun konfirmabilitas ditentukan melalui pengauditan proses riset.Daripada menggunakan istilahvalidssi, Eisner (1991) membahas kredibilitas dari perpsektif penelitian kaulitatif. Ia mnyusun standar seperti koroborasi struktual, validasi konsensual dan kecakupan referensial.

Para peneliti kualitaif juga telah merekonseptualisasikan validasi dengan citarasa postmodern. Lather (1991) mengatakan bahwa ‘’ ketidakpastian paradigmatic dalam ilmu pengetahuan humaniora membawa para rekonseptualisasi validasi’’ dan menyerukan ‘’ teknik dan konsep baru untuk memperoleh dan mendefinisikan data yang terpercaya yang menhindari (lubang) perangkap dari pengertian ortodoks tentang validasi''

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun