Mohon tunggu...
Siti Maisyaroh
Siti Maisyaroh Mohon Tunggu... -

Uin Maliki Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Paradigma dalam Penelitian

6 Maret 2015   02:41 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:06 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dalam melakukan penelitian tidak semudah dengan hanya memikirkan saja karena penelitian harus memperhatikan kaidah ilmiah. Penelitian harus dilakukan berdasarkan prinsip berfikir logis dan tidak hanya tertuju pada satu titik waktu tertentu (Lincoln dan Guba 1986). Dalam berpikir logis, seorang peneliti harus mampu menggabungkan teori-teori /ide yang ada dengan fakta yang ada di lapangan dan dilakukan secara sistematis.
Penelitian tidak lepas dari sebuah paradigma. Dimana menurut Thomas Kuhn (1962), paradigma adalah keterkaitan satu set asumsi tentang dunia sosial sebagai kerangka filosofis dan konseptual untuk studi tentangnya. Dan Kuhn menambahkan bahwa paradigma sebagai matrik disiplin yang memandang secara general asumsi, nilai, keyakinan dan contoh dari apapun yang mampu memberikan kontribusi kepentingan disiplin tertentu. Sedangkan Kristi (1998) menyebutkan bahwa paradigma adalah cara pandang tentang dunia, terkait mnyederhanakan kompleksitas dunia nyata.
Dalam penelitian paradigma juga mempunyai dimensi yaitu: Ontologi yang mana asumsi penting tentang inti dari fenomena dalam realitas atau dalam ranah penelitian. Epistimologi bahwa asumsi tentang landasan ilmu pegetahuan tentang bagaimana seseorang mulai memahami dunia. Metodologi bahwa asumsi bagaimana peneliti memperoleh pengetahuan dan Aksiologi. (Benzin & Loncoln, 1998).
Dalam penelitian paradigma memberikan gambaran tentang apa yang dianggap penting, dapat diterima akal sehat dan terdapat masalah. Paradigma mengarahkan peneliti dalampenggunaan teori dan konsep. Teori merupakan set proposisi yang sistematis dan berkaitan, dan dikembangkan (peneliti) untuk menjelaskan gejala-gejala tertentu. Konsep merupakan bagian (elemen ) dari teori yang menjelaskan tentang nama/label untuk mengklasifikasi.
Dua (2) paradigm besar dalam ilmu sosial yaitu:
1. Paradigma psitivistik/klasik
2. Paradigma interpretative/kontruktivistik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun