The last decade has seen dramatic growth in the use of online, blended, and distance learning approaches in elementary and secondary education around the world. Online learning is a type of distance education, the key element of which is "the separation of teacher and learner during ... a majority of the instructional process" (Verduin & Clark, 1991, p. 11).
Watson and Kalmon (2005) defined online learning as "education in which instruction and content are delevired primarily over the Internet."
Pada dekade terakhir telah tumbuh secara dramatis penggunaan pembelajaran online, blended, pembelajaran jarak jauh di Sekolah Dasar dan menengah di seluruh dunia. Pembelajaran online adalah jenis pendidikan jarak jauh, dengan elemen kuncinya adalah "pemisahan antara guru dan siswa selama ... sebagian besar proses pengajaran" (Verduin & Clark, 1991, hlm. 11).
Watson dan Kalmon (2005) mendefinisikan pembelajaran online sebagai "pendidikan di mana pembelajarn dan konten disampaikan melalui Internet."
Pembelajaran online pada dasarnya adalah pembelajaran jarak jauh (PJJ). Pembelajaran online diterjemahkan sebagai 'pembelajaran dalam jaringan' atau 'pembelajaran daring'. Istilah online learning banyak disinonimkan dengan istilah lainnya seperti e-learning, internet learning, web-based learning, tele-learning, distributed learning dan lain sebagainya (Ally, 2008).
Dalam beberapa tahun terakhir, pembelajaran online juga sering dikaitkan dan digunakan sebagai padanan istilah mobile learning atau m-learning, yang merupakan pembelajaran online melalui perangkat komunikasi bergerak (mobile communication devices) seperti computer tablet dan smart phone.
E-learning menggunakan jasa audio, video atau perangkat komputer atau kombinasi dari ketiganya. E-learning menurut Harley, bahwa e-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan komputer lain.
