Mohon tunggu...
Mely Sesilia
Mely Sesilia Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Perkenalkan nama saya Mely Sesilia, saya mahasiswi dari Universitas Palangka Raya Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Saya memiliki hobi dalam bidang seni seperti menyanyi menari dan menggambar, serta terkadang saya juga suka untuk bercerita.

Selanjutnya

Tutup

Seni

Konsep Dasar, Pendekatan Kompetensi, serta Peran Seni Rupa Sebagai Pendidikan Kreativitas dan Emosi

29 April 2024   20:57 Diperbarui: 29 April 2024   21:04 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan seni merupakan bagian dari Sistem Pendidikan Nasional yang tidak dapat dipisahkan dari proses pendidikan secara keseluruhan. Dapat dikatakan pendidikan seni tersebut merupakan pendidikan yang mempelajari seni secara visual. Seni secara visual adalah seni yang tampak atau seni yang dilihat dengan indera pengelihatan. Dalam pengajaran seni rupa siswa diajarkan untuk mengolah kepekaan rasa, estetik, kreativitas, dan unsur-unsur seni rupa menjadi suatu karya seni yang memiliki keindahan tersendiri. Untuk dapat memberikan pemahaman yang tepat mengenai seni rupa dibutuhkan guru dari lulusan pendidikan seni rupa yang dapat mengajar sesuai dengan kompetensi pendidikan seni rupa di era globalisasi ini pendidikan juga merupakan suatu investivasi panjang karena proses dari pendidikan tersebut akan dirasakan baik untuk saat ini maupun masa yang akan datang. Perlu kita ketahui pendidikan tidak akan terlepas dari peranan pemanfaatan berbagai media. Berkembangnya zaman akan semakin banyak saluran informasi dalam berbagai bentuk media. Dalam hal ini, sebagai seorang pendidik harus bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan yang di hadapi, serta dapat menentukan mana media yang tepat untuk dikombinasikan dengan materi ajar agar pembelajaran dapat lebih mudah disampaikan dan tentu harus sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Kompetensi dalam seni rupa adalah kemampuan dalam menciptakan karya seni rupa yang baik dan sesuai dengan unsur-unsur dan prinsip-prinsip seni rupa. Untuk dapat memiliki kemampuan menciptakan karya seni rupa dibutuhkan kemampuan ilmu dasar seni rupa. Kemampuan tersebut adalah kemampuan desain dasar, kemampuan praktik dasar seni rupa, kemampuan dalam mengekspresikan pikiran dan perasaan, kemampuan dalam menguasai teori dan konsep seni rupa serta sejarah dan perkembangan seni rupa tersebut. Maka dari itu pendekatan kompetensi pedidikan seni rupa harus di terapkan dalam pendidikan agar bakat serta keterampilan seni yang dimiliki bisa semakin di kembangkan lagi dengan bimbingan yang tepat dan sesuai.

Pendekatan kompetensi dalam pendidikan seni rupa adalah pendekatan yang menekankan pada pengembangan keterampilan praktis dan pemahaman konseptual dalam seni rupa. Pendekatan ini bertujuan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan artistik dan kreatif mereka melalui pemahaman yang mendalam tentang berbagai aspek seni rupa. Dalam pendekatan kompetensi, siswa tidak hanya diajarkan teknik-teknik dasar seni rupa, tetapi juga diajak untuk memahami konsep, konteks, dan makna di balik karya seni. Mereka diajarkan untuk mengamati, menganalisis, dan menafsirkan karya seni, serta mengembangkan keterampilan dalam menciptakan karya seni mereka sendiri. Jadi melalui hal tersebut pendekatan kompetensi dalam pendidikan seni rupa juga melibatkan penerapan keterampilan seni rupa dalam konteks kehidupan nyata, lalu siswa diajak untuk mengaplikasikan keterampilan seni rupa mereka dalam proyek-proyek yang relevan dengan kehidupan sehari-hari atau masalah-masalah sosial. Misalnya, mereka dapat membuat karya seni yang menggambarkan isu lingkungan, keadilan sosial, atau identitas budaya.

Pendekatan kompetensi juga mendorong kolaborasi dan refleksi dalam pembelajaran seni rupa. Siswa diajarkan untuk bekerja sama dengan teman-teman mereka dalam proyek seni bersama, berbagi ide, memberikan umpan balik, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri maupun orang lain. Mereka juga diajarkan untuk merefleksikan karya seni mereka, mempertimbangkan proses kreatif, dan mengidentifikasi kekuatan dan area yang perlu ditingkatkan. Pendekatan kompetensi dalam pendidikan seni rupa memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan praktis, pemahaman konseptual, dan pemikiran kritis dalam seni rupa. Ini membantu mereka menjadi lebih terampil dan terampil dalam menciptakan, mengapresiasi, dan memahami karya seni. Selain itu, pendekatan ini juga mendorong siswa untuk mengembangkan keterampilan kolaborasi, kreativitas, dan pemecahan masalah yang dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan mereka.

Dari penjelasan di atas kita dapat mengetahui berapa besar peran seni dalam kreativitas serta perasaan atau emosi seseorang untuk menciptakan sebuah karya terkhususnya dalam dunia pendidikan di lingkup Sekolah Dasar (SD). Pendidikan seni rupa memiliki peran yang penting dalam pendidikan kreativitas dan emosi. Berikut adalah beberapa alasan mengapa pendidikan seni rupa dapat dianggap sebagai pendidikan kreativitas dan emosi:

  • Mengembangkan Kreativitas: Melalui pendidikan seni rupa, siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan kreativitas mereka. Mereka diajarkan untuk berpikir di luar kotak, menggali imajinasi mereka, dan mengeksplorasi berbagai ide dan konsep. Proses menciptakan karya seni yang unik dan orisinal membantu siswa mengembangkan keterampilan kreatif dalam memecahkan masalah, berpikir inovatif, dan mengekspresikan diri mereka dengan cara yang baru dan berbeda.
  • Ekspresi Emosi: Pendidikan seni rupa memberikan siswa ruang untuk mengekspresikan emosi mereka melalui karya seni. Melalui seni, siswa dapat mengungkapkan perasaan mereka, seperti kegembiraan, kesedihan, kecemasan, atau harapan. Mereka dapat menggunakan warna, bentuk, garis, dan tekstur untuk menyampaikan emosi mereka dengan cara yang tidak mungkin dilakukan melalui kata-kata. Ini membantu siswa mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang diri mereka sendiri dan meningkatkan keterampilan dalam mengenali dan mengungkapkan emosi dengan cara yang sehat dan konstruktif.
  • Meningkatkan Imajinasi: Pendidikan seni rupa mendorong siswa untuk menggunakan imajinasi mereka. Mereka diajarkan untuk berpikir kreatif, melihat dunia dengan mata yang baru, dan menciptakan sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya. Proses ini membantu meningkatkan imajinasi siswa, memperluas batasan-batasan pemikiran mereka, dan membuka pintu bagi ide-ide baru dan inovatif.
  • Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis: Pendidikan seni rupa melibatkan kemampuan berpikir kritis. Siswa diajarkan untuk mengamati, menganalisis, dan mengevaluasi karya seni, baik karya mereka sendiri maupun karya orang lain. Mereka belajar untuk mempertimbangkan elemen-elemen seni, seperti komposisi, warna, tekstur, dan makna di balik karya seni. Proses ini membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir kritis dalam menghargai dan memahami seni, serta meningkatkan kemampuan mereka dalam memberikan penilaian dan umpan balik yang konstruktif.
  • Meningkatkan Keterampilan Kolaborasi: Pendidikan seni rupa juga melibatkan kolaborasi antara siswa. Siswa diajarkan untuk bekerja sama dalam proyek seni bersama, berbagi ide, memberikan umpan balik, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri maupun orang lain. Proses ini membantu siswa mengembangkan keterampilan kolaborasi, komunikasi, dan kerja tim, yang merupakan keterampilan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari dan dunia kerja.
  • Pendidikan seni rupa sebagai pendidikan kreativitas dan emosi memberikan manfaat yang luas bagi perkembangan siswa. Melalui seni, siswa dapat mengembangkan keterampilan kreatif, ekspresi emosi, imajinasi, berpikir kritis, dan keterampilan kolaborasi. Selain itu, pendidikan seni rupa juga membantu siswa mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang diri mereka sendiri dan dunia di sekitar mereka.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan seni rupa sebagai pendidikan kreativitas dan emosi memberikan manfaat yang luas bagi perkembangan siswa. Melalui seni, siswa dapat mengembangkan keterampilan kreatif, ekspresi emosi, imajinasi, berpikir kritis, dan keterampilan kolaborasi. Selain itu, pendidikan seni rupa juga membantu siswa mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang diri mereka sendiri dan dunia di sekitar mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun