Dosen UNS Paparkan Tips Mencegah Virus Corona
K4519044 Melysa Noviana Penulis Mahasiswa Program Studi Pendidikan IPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
A. Latar Belakang
Novel Coronavirus (2019-nCov) menggemparkan dunia pada awal tahun 2020. Virus ini dikenal dengan nama virus corona. Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Dr. Reviono, dr., Sp.P mengatakan bahwa virus corona merupakan virus baru penyebab penyakit saluran pernapasan. Virus ini memiliki kedekatan dengan virus SARS (Sereve Acute Respiratory Syndrome) dan MERS (Middle East Respiratory Syndrome).
B. Tujuan
Tujuan dari artikel tersebut adalah menghimbau kepada pembaca tidak perlu panik dan khawatir akan keberadaan virus corona. Maka dari itu penulis menginformasikan gejala apa saja saat terkena virus corona. Serta ada beberapa tips untuk mencegah terjangkitnya virus corona yang dipaparkan dalam artikel tersebut.
C. Pembahasan
Seperti yang disampaikan Dr. Reviono bahwa penularan virus corona sangat cepat karena melalui manusia ke manusia. Oleh karena itu, masyarakat harus tahu gejala yang dialami jika terkena virus corona. Gejalanya yaitu batuk, demam, kesulitan bernafas, ada riwayat kontak dengan pasien positif terkena virus corona serta yang bersangkutan melakukan bepergian ke luar negeri. Sekilas gejala terjangkitnya virus corona ini mirip dengan flu. Dr. Reviono mengatakan apabila ada yang mengalami gejala seperti itu, segeralah periksa ke rumah sakit agar dicek dan memperoleh tindakan medis.
Beberapa tips untuk mencegah terkena virus corona antara lain mencuci tangan memakai sabun, menggunakan masker, mengonsumsi gizi seimbang, memperbanyak makan sayur dan buah, menjaga kebugaran tubuh, menghindari sumber infeksi, rajin olahraga, istirahat yang cukup, jangan mengonsumsi daging yang tidak dimasak, dan jika sedang flu jangan keluar rumah supaya tidak jadi sumber infeksi.
Menurut Dr. Reviono, selalu cuci tangan habis bepergian itu sangat penting. Karena tangan sering menyentuh pegangan pintu, pegangan tangga, dan lainnya dikhawatirkan tangan bisa terkena virus.
Saat ini di Indonesia, belum ada yang terjangkit virus corona ini. Pemerintah Indonesia juga siaga dalam menyikapi kehadiran virus ini. Pemerintah membuat kebijakan yaitu menutup penerbangan dari dan ke Cina serta memasang alat detektor panas tubuh di berbagai bandara. Orang yang terkena virus corona, maka suhu tubuh meningkat. Sehingga di beberapa bandara memasang alat detector panas tubuh untuk mendeteksi orang yang terkena virus corona.
Kasus virus corona di Wuhan, Cina, telah menelan korban jiwa mencapai puluhan orang yang kebanyakan merupakan orang tua dengan penyakit penyerta. Sedangkan 80 persen penderita sembuh karena tidak ada penyakit penyerta dan usia tergolong masih muda.
Berdasarkan pernyatan Dr. Reviono dalam artikel tersebut, 80 persen pasien virus corona di Cina sembuh dengan sendirinya karena memang belum ada vaksin khusus untuk menangani virus corona. Sebagai contoh ketika terkena flu, tidak minum obat pun akan sembuh dengan sendiri karena virus dengan umumnya bisa mati sendiri. Di dalam tubuh manusia terdapat interferon yaitu berupa protein alami yang diproduksi tubuh sebagai respon tubuh dalam melawan senyawa berbahaya seperti virus. Jika produksi interferon cukup maka virus bisa terkendali pertumbuhannya dan mati sendiri. Namun kalau sudah berusia tua dan ada penyakit yang disertai, produksi interferon tidak cukup dan virus bisa tumbuh terus-menerus.
D. Kesimpulan
Masyarakat tidak perlu khawatir dan panik akan keberadaan virus corona. Beberapa tips diatas bisa diupayakan untuk mencegah terinfeksi virus corona. Hal terpenting agar tidak terjangkit virus corona adalah menjaga tubuh tetap bugar dan menjaga kekebalan tubuh.
