Mohon tunggu...
Melysa Luthiasari
Melysa Luthiasari Mohon Tunggu... Full Time Blogger - lifestyle

Mengunggah informasi yang bermanfaat untuk masyarakat luas

Selanjutnya

Tutup

Film

La Casa De Papel (Season 1): Ketika Cinta Mengalahkan Logika, Merampok pun Jadi Pilihan

14 September 2022   23:20 Diperbarui: 15 September 2022   13:44 1450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto : Pinterest.com

Serial drama Money Heist yang tayang di Netflix ini sudah booming dari tahun 2017, ada banyak review tentang film ini. Tapi saat itu aku masih belum tertarik untuk menonton, karena aku fikir film ini pasti banyak adegan kekerasannya, jadi aku skip dulu untuk menonton, walaupun banyak yang bilang kalau ceritanya bagus. Tapi karena poster filmnya sering banget muncul di beranda netflix, dan ada diantara list serial drama terpopuler, akhirnya aku jadi penasaran juga buat menonton. 

Di awal film, langsung masuk ke dalam cerita dari seorang perempuan bernama Tokyo (nama samaran).  Diceritakan bahwa Tokyo saat itu sedang bersembunyi dari kejaran polisi Spanyol. Karena telah melakukan perampokan bersama kekasihnya, namun kejadian naas menimpanya, sang pacar tertembak dan meninggal di tempat, kemudian karena kesal dia pun menembak petugas yang menembak kekasihnya tersebut. 

Singkat cerita saat dia keluar dari persembunyiannya, lalu bertemu dengan laki-laki yang mau mengajaknya untuk "berbisnis". Laki-laki tersebut dikenal dengan sebutan The Professor.  Sang Professor yang merupakan seorang kriminal jenius, mempunyai rencana untuk merampok, dan mengajak serta Tokyo untuk gabung bersamanya.

Perampokan yang direncanakan Professor merupakan perampokan skala besar, yang tentunya tidak bisa dia lakukan sendiri. Karena gedung yang akan menjadi sasaran perampokan adalah Gedung Royal Mint Of Spain atau gedung pencetak uang negara Spanyol.
Selaim Tokyo, Professor juga merekrut para geng kriminal lainnya, yang tidak diketahui identitasnya, dan mereka mempunyai latar belakang kriminalitas yang berbeda-beda. Namun diantara mereka semua tidak ada yang kenal satu sama lainnya, termasuk identitas atau nama asli dari sang Professor. Untuk itu, mereka mempunya nama samaran yang diambil dari nama-nama kota di Dunia, seperti : Tokyo, Moscow, Berlin, Nairobi, Denver, Rio, Helsinski dan Oslo.

Sebelum menjalankan aksinya, mereka berkumpul di suatu tempat yang tak banyak dikunjungi orang. Selama 5 bulan mereka melakukan pelatihan yang di pimpin oleh Professor, berbagai macam rencana semua dipelajari, termasuk latihan menembak.
Alasan professor mememilih mereka, karena  mereka semua mempunyai latar belakang atau keahlian yang dibutuhkan oleh sang professor. Bagi Tokyo pekerjaan ini sudah tidak asing lagi, dan bagi Denver pekerjaan ini cukup memberinya semangat, karna sebelumnya dia sering keluar masuk penjara karena tindak kriminal, Denver diajak sang ayah yaitu Moscow, yang sebelumnya bekerja dipertambangan sebagai tukang gali.

Kemudian ada Nairobi, yang pernah masuk penjara juga karena perdagangan Narkoba dan dia juga pernah menjadi buronan polisi karena melakukan tindak kriminal pemalsuan uang kertas. Sedang kan keahlian Rio adalah lihai dalam meretas jaringan telepon dan internet kepolisian. Sedang kan Helsinski dan Oslo adalah 2 orang tentara perang yang mahir dalam menembak. Dan Berlin diakhir cerita baru ketahuan kalau sebenarnya dia adalah kakak kandungnya sang Professor. Perencanaan perampokan di gedung pencetak uang Spanyol ini, adalah ide dari Professor dan Berlin, karena mereka berdua merupakan anak dan cucu dari parampok, yang merasa harus menunaikan rencana ayahnya yang tertembak mati saat merampok Bank.

Di hari yang sudah ditentukan, rencana perampokan ini dimulai, mereka berdelapan memasuki gedung pencetak uang Spanyol, tentunya tanpa Professor, karena professor akan membantu mereka dari luar. Professor mengendalikan rencana dari luar gedung tersebut, dengan dibantu oleh CCTV yang sudah dialihkan ke ruang tempat professor. Di hari pertama perampokan mereka menyandera sebanyak 67 orang termasuk ada beberapa anak sekolah yang sedang mengadakan kunjungan ke gedung tersebut, salah satu anak sekolah tersebut merupakan anak seorang duta besar Spanyol, dan dia lah yang dijadikan umpan untuk para perampok.

Selama hari yang dibutuhkan oleh para perampok, mereka menggunakan cara yang unik. Ke delapan perampok dan para sandera menggunakan pakaian jumpsuit berwarna merah dan topeng Dali. Rencana ini adalah untuk mengecoh para polisi yang sudah mengepung mereka diluar gedung. Rencana perampokan ini dilakukan dengan sangat matang, bukan hanya uang kertas yang ada di dalam bunker saja yang akan mereka ambil, melainkan mereka juga mencetak uang kertas yang dibantu oleh para pegawai pencetak uang di gedung tersebut, sekaligus mereka membuat terowongan dari dalam bunker untuk melarikan diri usai perampokan.

Sumber Foto : Pinterest.com
Sumber Foto : Pinterest.com

Kejadian demi kejadian tak terduga pun terjadi. Dimulai dengan terkuaknya hubungan asamara antara Rio dan Tokyo, yang hampir menggagalkan rencana, kemudian yang tak kalah serunya lagi adalah hubungan asmara antara Denver dan Monica, salah satu staf gedung tersebut dan sebagai salah satu sandera yang diselamatkan oleh Denver karena hampir dibunuh oleh Denver atas  perintah Berlin sebagai pemimpin perampokan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun