Belum kering air mata kemarin karena narkoba
Kini Ibu Pertiwi kembali menangis, melihat anak-anaknya menjadi pelacur
Rakyat jelata sampai penguasa semua menjadi pelacur
Melacurkan diri demi uang dan gaya hidup nan hampa
Di istana, Sang Raja melacur demi investasi
Sementara rakyat jelata melacur demi sesuap nasi
Di rumah ibadah, para pengkhotbah melacur dengan menjual ayat suci
Demi untuk menumpuk harta dan menambah istri
Di sekolah, para pendidik melacur demi selembar sertifikasi
Di sisi lain para murid melacur demi selembar surat suci
Di layar kaca,
Media bangga bicara prostitusi, Namun lupa akan solusi
Para pengamat moral bicara bak seorang nabi, Padahal hanya sebuah basa-basi
Woi, pemimpin negeri !!., Mau dibawa kemana bangsa ini
Ayo berbenah diri dan mulailah dari lingkungan istanamu sendiri
Singkirkan duri dalam daging, Sebelum mereka rakus menggerogoti
Berhentilah melacur dengan segala kartu saktimu, Karena itu bukanlah solusi
Tapi ingat dan laksanakan sumpah sucimu sebelum menyesal di kemudian hari
Lihat di sekelililingmu !
Negeri ini sudah di tepi jurang kehancuran
Hancur bukan karena perang dan bencana ,
tetapi karena bejatnya moral dan perilaku
Lihat saja !!!
Begal, pembunuhan, narkoba dan pelacuran bukan lagi hal tabu
Melainkan tuntutan perut dan hawa nafsu
Hidup tidak lagi dihargai
Bumi digunakan hanya untuk percobaan hingga sumber dayanyapun mati
Pelacuran, pembunuhan, korupsi dan manipulasi adalah makanan sehari-hari
Siapakah kita yang berhak menilai keburukan orang lain ketika ada cacat dalam hukum kita sendiri?.
Disini kami terus berusaha mendefinisikan kembali apa yang bisa diterima nurani
Memperbaiki apa yang telah begitu mengakar ke dalam pikiran generasi ini
Mencoba untuk menutupi kesalahan masa lalu dengan paradigma yang sudah basi
Mari bertanya pada diri sendiri, Bagaimana semua ini bisa terjadi ?
Di ujung sana , Pemerintah kita teriakan kebebasan atas nama demokrasi
Tapi bukankah itu hanya slogan yang sudah basi
Di teriakan hanya untuk membungkam nurani
Agar suara mayoritas tetap tenang dalam sunyi
Kenapa engkau begitu sombong, padahal anda juga pelacur
Merasa bermoral dan religious, padahal sundal juga brutus