Mohon tunggu...
Melvia Sundalian
Melvia Sundalian Mohon Tunggu... Apoteker - Dosen, Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia

Menulis di saat sengang

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mitos atau Fakta? Ini Alasan Mengapa Jam Koma Banyak Dialami Gen Z

1 November 2024   14:05 Diperbarui: 1 November 2024   14:10 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kesibukan dalam Bekerja (sumber: Dreamina AI)

Realitas yang Ada di Indonesia

Contoh kasus nyata? Seorang pekerja muda di Jakarta yang viral di Twitter beberapa waktu lalu mengeluhkan bagaimana ia selalu mengalami "jam koma" setelah pulang kerja. Dari Senin hingga Jumat, ritme kerjanya sangat padat, mulai dari rapat, menyelesaikan tugas hingga lembur. Di akhir minggu, ia mendapati dirinya merasa sangat lelah dan lebih banyak menghabiskan waktu untuk tidur seharian ketimbang beraktivitas. Kasus ini menggambarkan dengan tepat bagaimana fenomena jam koma menjadi begitu lekat di kalangan anak muda perkotaan.

Lalu, ada juga seorang mahasiswa di Bandung yang membagikan pengalamannya melalui blog pribadinya. Ia mengaku sering "koma" setelah kuliah dan magang, bahkan kadang sampai sulit untuk bangun keesokan paginya. Baginya, jam koma adalah waktu yang pasti terjadi setelah aktivitas panjang, dan tanpa sadar, rutinitas ini malah mengganggu konsentrasi dan semangat belajarnya.

Tips untuk Menghindari Jam Koma

Apakah jam koma bisa dihindari? Jawabannya: ya, meski perlu komitmen dari diri kita sendiri. Berikut beberapa tips yang bisa kamu coba:

  1. Atur Waktu Tidur dan Bangun dengan Konsisten
    Tidur yang cukup dan berkualitas adalah kunci utama agar tubuh tetap bertenaga. Usahakan untuk tidur dan bangun pada jam yang sama setiap hari, meski kamu sedang tidak ada aktivitas penting. Dengan begitu, tubuh akan beradaptasi dan terbiasa dengan pola tidur yang sehat.

  2. Kurangi Waktu di Depan Layar Sebelum Tidur
    Jika kamu sulit tidur karena scrolling media sosial, coba tetapkan "jam digital off" atau waktu di mana kamu berhenti menggunakan gadget, minimal satu jam sebelum tidur. Kamu bisa menggantinya dengan membaca buku atau mendengarkan musik yang menenangkan agar tubuh siap beristirahat.

  3. Perhatikan Pola Makan Sehat
    Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi bisa membuat tubuh lebih bertenaga. Kurangi konsumsi makanan cepat saji yang tinggi lemak jenuh dan gula. Cobalah konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, protein, dan serat untuk menjaga stabilitas energi tubuh.

  4. Lakukan Aktivitas Fisik Secara Rutin
    Olahraga ringan, seperti berjalan kaki, jogging, atau yoga dapat membantu meningkatkan energi dan membuat tubuh lebih sehat. Aktivitas fisik yang rutin akan mengurangi rasa lelah berlebihan dan memperkuat daya tahan tubuh.

  5. Manajemen Stres yang Baik
    Tekanan hidup memang sulit dihindari, tapi kita bisa mengelolanya dengan baik. Coba luangkan waktu untuk relaksasi, seperti meditasi, berkumpul dengan teman, atau melakukan hobi yang disukai. Ini membantu tubuh dan pikiran rileks sehingga mengurangi kemungkinan mengalami stres berlebihan.

Fenomena jam koma yang kerap dialami Gen Z memang bukan sekadar mitos. Gaya hidup modern, tekanan sosial, dan rutinitas yang serba cepat menjadi alasan utama mengapa fenomena ini semakin marak. Namun, ini bukan berarti jam koma tidak bisa dihindari. Dengan pola hidup sehat dan manajemen waktu yang baik, kita bisa menjaga tubuh tetap bertenaga dan mencegah kelelahan berlebihan. Ingat, kesehatan bukan hanya tentang fisik, tapi juga keseimbangan pikiran dan emosi. Mari menjadi generasi yang lebih sadar akan pentingnya menjaga keseimbangan hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun