Mohon tunggu...
melvania kasih
melvania kasih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Satisfy your soul, not the societyâž·

Selanjutnya

Tutup

Film

THE WOLFMAN 2025: Metamorfosis Keluarga dalam Gothic Horror - Analisis Psikososial dan Simbolisme Transformatif

22 Januari 2025   08:11 Diperbarui: 22 Januari 2025   08:11 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Simbolisme dan Motif Visual

Penggunaan cahaya dan kegelapan dalam film mengikuti tradisi gothic yang dianalisis Botting (1996) sebagai representasi pertarungan antara rasionalitas dan irasionalitas. Transformasi Blake yang terjadi di malam hari menekankan tema klasik gothic tentang dualitas dan fragmentasi identitas. Mise-en-scène film ini mengadopsi apa yang Eisner (1969) sebut sebagai "caligarisme" - gaya visual yang menekankan distorsi dan ketidakstabilan realitas.

Dimensi Sosial dan Kritik Budaya

Mengikuti analisis Wood (2003), monster dalam film horror sering merepresentasikan 'return of the repressed' pada level sosial. Wolfman dapat dibaca sebagai manifestasi ketakutan kolektif terhadap hilangnya kontrol dan runtuhnya struktur sosial. Mulvey (1975) menyumbangkan perspektif tentang bagaimana tatapan (gaze) dalam film horror mengkonstruksi relasi kuasa dan gender. Kekerasan transformatif dalam film ini merefleksikan apa yang Žižek (1991) identifikasi sebagai "kekerasan sistemik" yang inheren dalam struktur sosial patriarkal.

Aspek Psikososial Transformasi

Carroll (1990) dalam Philosophy of Horror menggarisbawahi bagaimana monster dalam film horror sering merepresentasikan pelanggaran kategori-kategori konseptual fundamental. Transformasi Blake menjadi wolfman menggambarkan ambiguitas antara manusia/binatang, rasional/irasional, dan peradaban/alam liar. Clover (1992) menambahkan dimensi gender dalam analisisnya tentang "final girl" dalam film horror, yang relevan dengan peran Charlotte sebagai survivor yang harus menghadapi monster patriarkal. Transformasi ini merefleksikan ketakutan kolektif masyarakat terhadap hilangnya identitas manusia.

Narasi dan Struktur Temporal

Struktur naratif film ini mengikuti apa yang Brooks (1984) sebut sebagai "plot of transformation" - narasi yang berpusat pada perubahan identitas protagonis. Penggunaan flashback dan perpindahan temporal menciptakan apa yang Deleuze (1989) sebut sebagai "time-image" - gambaran waktu yang terfragmentasi dan non-linear yang mencerminkan kondisi psikologis karakter.

Kesimpulan

"The Wolfman" berhasil menggunakan konvensi gothic horror untuk mengeksplorasi tema-tema universal tentang identitas, keluarga, dan warisan trauma. Film ini mendemonstrasikan bagaimana genre horror dapat menjadi medium untuk mengekspresikan kecemasan psikososial yang kompleks. Analisis multidimensi mengungkapkan bagaimana film ini mengintegrasikan berbagai lapisan makna - dari psikologis individual hingga kritik sosial yang lebih luas. Transformasi manusia-serigala dalam film ini memiliki akar yang dalam pada tradisi mitologis berbagai budaya. Seperti yang dijelaskan oleh Campbell (1949) dalam "The Hero with a Thousand Faces", motif transformasi manusia-binatang merupakan bagian dari monomyth universal yang muncul dalam berbagai bentuk di seluruh dunia. Lévi-Strauss (1978) dalam analisisnya tentang mitologi, menegaskan bagaimana transformasi semacam ini sering berfungsi sebagai mediator antara alam dan budaya dalam sistem pemikiran mitologis. Film ini mengadaptasi elemen-elemen folklor Eropa tentang lycanthropy, namun merekontekstualisasikannya dalam kerangka modernitas. Auerbach (1995) dalam studinya tentang representasi monster dalam budaya populer, menunjukkan bagaimana figur wolfman terus berevolusi untuk mencerminkan kecemasan kontemporer tentang identitas dan transformasi sosial. Representasi ini juga menyentuh apa yang Barthes (1957) identifikasi sebagai "mitos modern" - narasi yang mengkomunikasikan nilai-nilai dan ketakutan sosial dalam bentuk yang telah dinaturalisasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun