Mohon tunggu...
Melvania Mita
Melvania Mita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi dan Implementasinya pada Pembelajaran Matematika

3 Januari 2025   18:15 Diperbarui: 3 Januari 2025   18:10 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Carol A. Tomlinson adalah seorang pendidik yang menjadi salah satu tokoh penggagas pembelajaran berdiferensiasi sejak tahun 1995. Carol menuliskan idenya dalam buku yang berjudul "How to Differentiate Instruction in Mixed Ability Classrooms" tentang pengajaran yang memperhatikan perbedaan individu peserta didik (Kristiani et al., 2021). Pada pembelajaran matematika, peserta didik diberi kesempatan agar dapat berpartisipasi secara aktif dan mengembangkan kemampuan matematisnya. Peserta didik mengonstruksikan konsep-konsep matematika melalui kemampuannya sendiri. Oleh karena itu, diperlukan model, strategi, atau metode pembelajaran yang dapat disesuaikan dengan materi, karakteristik, dan kebutuhan belajar peserta didik.

Guru merupakan fasilitator bagi peserta didik yang memiliki wewenang untuk memodifikasi tujuan, proses, hasil, produk, atau lingkungan pembelajaran peserta didik (Gusteti & Neviyarni, 2022). Proses pembelajaran yang mampu memfasilitasi peserta didik untuk memiliki kebebasan dalam belajar, tidak perlu menguasai seluruh bidang, dan mengeksplor diri sesuai kemampuannya adalah pembelajaran diferensiasi. Maka, penting bagi guru untuk mengetahui strategi pembelajaran diferensiasi yang tepat digunakan pada pembelajaran matematika. Berikut ini strategi yang dapat digunakan pada implementasi pembelajaran matematika di kelas:

  • Graphic Organizer

Graphic organizer dapat digunakan sebagai kerangka bagi peserta didik untuk berpikir dan memproses dengan cara-cara memvisualisasikan dan mengklasifikasi informasi. Hal ini dapat membantu peserta didik melihat keterkaitan, mengeksplorasi hubungan-hubungan, dan mengklarifikasi kesalahpahaman. Pada pembelajaran matematika yang dimana materinya saling berkaitan satu sama lain hal ini dapat membantu kegiatan belajar peserta didik menjadi lebih baik.

  • Tiered Tasks

Penugasan yang berjenjang dapat dibedakan sesuai dengan kesiapan dan kebutuhan peserta didik. Tugas berjenjang dapat dirancang sesuai perkembangan atau keterampilan tertentu dan suatu penilaian yang berkaitan dengan tujuan pembelajaran.

  • Thinkdots

Thinkdots digunakan untuk memproses/mendiskusikan gagasan atau bereksperimen dengan keterampilan dalam kelompok besar maupun kelompok kecil. Guru menggunakan thinkdots berdasarkan diferensiasi konten, proses, atau keduanya.

  • Learning Stations

Pada strategi ini guru menyiapkan beberapa tempat yang digunakan sebagai pos dalam kelas dengan aktivitas belajar, penugasan, atau instruksi yang spesifik.

  • Tri-Mind

Strategi belajar ini menggambarkan kecerdasan yang memiliki tiga komponen penting. Komponen-komponen tersebut adalah analytical intelligence, practical intelligence, dan creativ intelligence.

  • Learning Styles

Kegiatan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan gaya belajar peserta didik dalam mengambil, memproses, dan menyerap informasi. Guru terlebih dahulu mengidentifikasi gaya belajar peserta didik dengan asesmen awal.

  • Eight Ways

Pada eight ways, guru mengidentifikasi topik pembelajaran dan merancang tugas sesuai dengan kecerdasan yang paling menonjol pada masing-masing peserta didik.

          Strategi pembelajaran pada pembelajaran matematika dapat dimanfaatkan dengan berbagai jenis metode, media, atau disesuaikan dengan materi, kebutuhan, dan karakteristik peserta didik. Strategi pembelajaran berdiferensiasi juga terbukti berpengaruh terhadap hasil belajar dan mampu meningkatkan motivasi serta keaktifan (Bulu, 2023). Pembelajaran berdiferensi dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna dan sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik.

Daftar Pustaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun