"....Berbaju sutra pandai menipu Membabi buta cari mangsa Mulut penipu berbau busuk Mempertahankan hidup yang busuk Para penipu berkeliaran Makan tanah memperkosa fakta Saling menipu sesama penipu Tidak menipu jadinya tertipu....." [caption id="attachment_158996" align="aligncenter" width="225" caption="Djohar Arifin"][/caption]
VS
[caption id="attachment_158997" align="aligncenter" width="200" caption="Hinca Panjaitan"]
Lirik lagu Kuda Lumping yang di nyanyikan oleh Iwan Fals di atas merupakan cerminan transparan dari iklim sepak bola Indonesia.Lihatlah para penipu telah leluasa bergerak, baik dari kubu PSSI dengan "Bos" nya Djohar Arifin yang seorang Profesor, maupun dari kubu KPSI yang di gawangi Hinca Panjaitan cs (yang tak lain pelaksana balas dendam eks Ketua Umum PSSI Nurdin Halid).
Walaupun di sisi lain PSSI menunjukkan bahwa mereka serius melakukan pembinaan Timnas sejak usia dini dan KPSI pun tak kalah dengan penampilan Liga yang lebih berkualitas macam ISL yang di huni oleh tim-tim papan Atas di negeri ini. Semuanya hanya jadi jadi slogan-slogan basi sebab dilaksanakan dengan cara-cara yang kotor, hingga tipu menipu demi membela diri dan menjatuhkan kubu lawan yang beseberangan jadi "halal".
Apa yang di sampaikan Sekretaris Jenderal Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), Alex Soosay sangat mengejutkan. Menurutnya, Safee masih bisa memperkuat Malaysia hingga 22 Maret 2012. Sedang PSSI malah  "mengharamkan" para pemain yang berlaga di ISL untuk masuk Timnas Indonesia dengan bersandar kepada Statuta FIFA.
Sementara itu masih menurut Alex, FIFA dan AFC masih memberikan kesempatan bagi PSSI untuk menyelesaikan masalah mereka terkait ISL hingga 22 Maret 2012. Saya tahu bahwa PSSI akan menggelar Kongres pada 18 Maret untuk memilih pejabat baru dan menyelesaikan masalah ISL Â (aseanfootball.org, Sabtu, 4 Februari 2012).
"Kebohongan Publik" yang dilakukan PSSI ini mencederai sepak bola Indonesia, demi kepentingan pimpinannya yakni Djohar Arifin cs yang terus menurus "berkompetisi" melakukan penipuan demi penipuan yang di balas dengan cara yang sama oleh Hinca cs. Yang entah sampai kapan akan berlanjut tapi pastinya membuat sepak bola Indonesia kian terpuruk. Belum lagi keputusan dari Court Arbitration of  Sport (aseanfootball.org, Jum'at, 3 Februari 2012) yang memenangkan gugatan Persipura sebebesar Rp. 20 Milyar. Hal ini tentunya semakin membuat "pincang" PSSI selaku pelaksana kegiatan organisasi sepak bola Indonesia yang sampai saat ini masih sah.
Sementara Menpora dan KONI seharusnya mengambil tindakan cepat dan tegas dalam penyelesaian "kisruh" yang tak kunjung usai kedua kubu, yangmasing-masing dengan ngotot mengaku perduli dengan sepakbola Indonesia. Tapi prilaku yang mereka nampakkan sangat jelas bertujuan menguntungkan diri sendiri dan menghancurkan sepak bola Indonesia.
Padahal insan sepak bola Indonesia sudah letih dengan keadaan ini, tak perduli ISL atau IPL yang penting semua di bangun dengan dasar kemajuan sepak bola indonesia. "STOPÂ Kebohongan Publik" dan bangun kembali citra sepak bola Indonesia tanpa melakukan "Penipuan" yang mengatas namakan sepak bola. Sudah selayaknya baik Djohar Arifin maupun Hinca Panjaitan harus di berangus, jauhkan tangan-tangan kotor mereka dari sepak bola Indonesia. Olahraga harus menjunjung tinggi sportifitas begitu pula hendaknya para pihak yang mengatakan dirinya perduli dengan sepak bola Indonesia.
Bravo Sepak Bola Indonesia
Salam Hangat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H