Mohon tunggu...
Melanius Oematan
Melanius Oematan Mohon Tunggu... Guru - Olahraga, sastra, musik, jurnalistik, video editor

Melton Oematan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Konten dan Pendidikan Karakter

16 Februari 2022   05:06 Diperbarui: 16 Februari 2022   05:12 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Akhir-akhir ini marak terjadi para remaja melakukan berbagai kegiatan negatif untuk dijadikan konten. Kegiatan negatif ini berupa tindakan tawuran yang divideokan dan dipublikasikan, tindakan merusak tanaman, tindakan geng motor mengacaukan lalu lintas, dan lain sebagainya. Tujuan pembuatan konten ini yang demikian disinyalir demi memviralkan channel mereka baik YouTube, Instagram, tiktok, dan sebagainya.

Media Massa Nasional ramai memberitakan aksi polisi yang setiap hari harus patroli agar menjaga pergerakkan generasi bangsa itu demi terjaganya keamanan dan ketertiban. 

Kedangkalan Tujuan Hidup

Fenomena ini menunjukkan adalah degradasi karakter generasi muda bangsa. Generasi muda bangsa cenderung hidup dalam kedangkalan visi dan misi. Kedangkalan ini ditunjukkan dengan adanya keinginan untuk mencapai sesuatu secara cepat tanpa proses yang rumit. Pola instan mulai berlaku dalam seluruh hidup generasi muda. Karakter daya juang, pantang menyerah, tidak mudah putus asa, kerja keras, dan sebagainya mulai diabaikan. 

Kaum remaja juga terjebak dalam tujuan hidup yang dangkal. Manusia dianggap berarti bila viral dan punya banyak uang. Maka, berbagai cara instan dibuat oleh para remaja agar cepat viral. 

Konten dan Pendidikan Karakter

Fenomena di atas menegaskan pentingnya pendidikan karakter ala zaman ini. Pendidikan karakter yang dimaksud adalah pendidikan karakter berkaitan dengan pembuatan konten. Keluarga sebagai lokus utama dan pertama pendidikan perlu secara teliti membiasakan anak agar menciptakan konten yang bermutu dan berkualitas. Di sekolah, siswa juga dibiasakan untuk berjuang menciptakan konten yang bermutu.

Pendidikan karakter seyogyanya adalah kegiatan pembiasaan nilai-nilai moral kehidupan manusia agar dapat menjadi budaya bagi seseorang. Dengan membiasakan seseorang menciptakan konten yang bermutu baik di rumah maupun di sekolah, ia akan sangat hati-hati menciptakan konten yang akan dipublikasikan ke media online.

Semoga para remaja dapat bertumbuh menjadi pencipta konten yang magis, mendalam, bermutu, dan bermanfaat bagi banyak orang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun