Mohon tunggu...
Melva Sigiro
Melva Sigiro Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Pelajar sekolah menengah pertama

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mari Bersama-sama Menolak Intoleransi

3 Maret 2023   13:18 Diperbarui: 3 Maret 2023   13:19 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia merupakan negara yang beragam dan memiliki banyak perbedaan suku, ras, agama, budaya, maupun antargolongan. Perbedaan tersebut menjadi kekayaan indonesia serta pemersatu bangsa, tetapi sebagian masyarakat masih banyak yang bersikap intoleran. Intoleransi adalah pandangan yang mengabaikan seluruh nilai-nilai dalam toleransi.

Dilansir dari Indonesiabaik.id, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mencatat adanya kenaikan kasus intoleransi di Indonesia setiap tahun. Peningkatan kasus intoleransi mengkhawatirkan kebhinekaan Indonesia. Gerakan Antropolog untuk Indonesia yang Bhineka dan Inklusif (AUI) mengungkapkan tiga faktor yang memicu intoleransi di Indonesia. Tiga hal itu adalah pendidikan, ketidakadilan dalam pemanfaatan sumber daya alam, dan penegakkan hukum.

Semua itu terjadi sebab kurangnya pemahaman manusia tentang perbedaan sehingga muncul ketidakadilan. Sikap intoleransi dapat dilihat dari tidak adanya rasa saling menghargai dan menghormati, memaksa kehendak kepada orang lain, membenci dan menyakiti orang yang berbeda pendapat, menganggap golongannya lebih baik. Jika kita tidak menolak intoleransi, maka akan terjadi konflik sosial dalam kehidupan bermasyarakat sehingga menimbulkan perpecahan.

Kita harus bersama-sama menolak intoleransi yang ada di Indonesia dengan cara menumbuhkan sikap toleran. Kita dapat melakukan toleransi mulai dari memperluas pemahaman tentang perbedaan yang ada, dengan begitu kita bisa saling menghormati perbedaan serta menghargai pendapat orang lain. Dengan meningkatkan sikap toleransi, hidup akan terasa nyaman, aman, damai, dan tidak ada perselisihan.

Marilah kita rawat kerukunan dengan toleransi sebagai wujud kesadaran dan usaha dalam hidup berdampingan untuk Indonesia yang lebih baik.

---

Artikel ini merupakan tugas kelompok teks persuasi kelas VIII SMPN 5 Karawang Barat yang diampu Ibu Puspita Rindaniati, S.Pd.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun