Mohon tunggu...
MELLYZA SILVY
MELLYZA SILVY Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Sebagai Staff Pengajar di UHW Perbanas Surabaya di bidang Manajemen Keuangan

Sangat tertarik dengan topik perencanaan keuangan keluarga.Untuk menigkatkan kompetensi saya, saya sdh dinyatakan lulus sertifikasi untuk CFP, AWP, QWP CFP (Certified Financial Planner), AWP dan QWP dikeluarkan oleh FPSB Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Financial

Perencanaan Keuangan bagi Calon Pengantin

30 Januari 2025   11:32 Diperbarui: 30 Januari 2025   11:32 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Merencanakan keuangan sebelum pernikahan adalah langkah krusial bagi calon pengantin untuk memastikan stabilitas finansial dalam kehidupan rumah tangga. Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menetapkan tujuan keuangan bersama.

Diskusikan dengan pasangan mengenai impian dan target finansial, seperti membeli rumah, merencanakan liburan, atau menyiapkan  dana pendidikan anak. Menetapkan tujuan yang jelas akan membantu dalam menyusun strategi keuangan yang efektif. Dalam menetapkan tujuan harus berprinsip SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, dan Time Bound)

Setelah menetapkan tujuan, penting untuk membuat anggaran keuangan bersama, agar terjadi transparansi bersama dalam keluarga. Antar pasangan akan bisa saling mengingatkan untuk dapat mencapai tujuan keuangannya.

Selanjutnya lakukan Identifikasi sumber pendapatan dan rincian pengeluaran bulanan, termasuk kebutuhan pokok, cicilan, dan hiburan. Dalam keluarga yang dibangun adalah saling percaya antar pasangan. Kepercayaan antar pasangan dapat dibangun dengan saling terbuka termasuk terbuka dalam kondisi keuangan masing-masing. Keterbukaan ini menjadi salah satu bekal keberkahan dan kerukunan dalam keluarga.

Dengan anggaran yang transparan dan terstruktur, pasangan dapat memantau arus kas dan menghindari pengeluaran yang tidak perlu.

Mempersiapkan dana darurat juga merupakan aspek penting dalam perencanaan keuangan pra-nikah.Dana darurat ini berfungsi sebagai penyangga keuangan jika terjadi situasi tak terduga, seperti kehilangan pekerjaan atau kebutuhan medis mendesak.Idealnya, dana darurat setara dengan 3-6 kali lipat pengeluaran bulanan keluarga. 

Proporsi yang dapat dilakukan dalam alokasi keuangan adalah 50/30/20.

Sesuai dengan namanya, 50/30/20 ini berarti kamu perlu mengalokasikan 50% pemasukan untuk kebutuhan pokok, 30% untuk keinginan pribadi, dan, 20% untuk disimpan sebagai tabungan atau investasi. Meski begitu, tetap bisa mengganti nilai persentasenya sesuai kemampuan finansial dan kebutuhan bulanan.

Terakhir, penting untuk membahas dan mengelola utang yang ada sebelum memasuki pernikahan.Diskusikan secara terbuka mengenai utang masing-masing dan buat rencana pembayaran yang jelas.Mengelola utang dengan bijak akan mencegah potensi konflik di kemudian hari dan memastikan keuangan rumah tangga tetap sehat.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, calon pengantin dapat membangun fondasi keuangan yang kokoh untuk kehidupan pernikahan yang harmonis dan sejahtera.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun