Mohon tunggu...
MELLYZA ASTARI
MELLYZA ASTARI Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Suka berimajinasi.Karna dengan imajinasi hal yg tak mungkin bisa terjadi dapat di bayangkan walaupun dunia nyata itu tak ada eksistensinya. Suka menulis karna saya sendiri orangnya pelupa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pandangan Hidup Islam Menghadapi Covid-19

13 Agustus 2020   17:39 Diperbarui: 13 Agustus 2020   17:50 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Oleh : Yuni Sarah Siregar

Studi Agama

Dalam Islam penyakit itu sering dikatakan dengan Bala, Musibah, Fitnah dan Azab. Penyakit juga dapat merupakan ciptaan Allah, meskipun melalui hasil perbuatan manusia itu sendiri Bimas Kasabat Aydin-nas. Dengan kata lain menggunakan istilah waba atau thaa'uun. Arti Thaa'uun adalah suatu penyakit yang menular dengan penyebaran jangkauan yang sangat luas, penyakit yang mencemari udara dan dapat mengakibatkan kematian dengan waktu sepersekian detik.

Dr. Syamsuddin Arif, kemudian mengutip IBN Hajar al-Asqalani menjelaskan bahwa waba adalah penyakit epidemic dan pendemik, Thaa'uun yang berarti penyakit yang menular mematikan yang bisa jadi karena adanya serangan jin dalam darah yang menyebabkan gumpalan darah yang sangat beracun yang tidak dapat diatasi oleh Ibn al- Qayyim terkait Thaa'uun terdapat tiga hal yaitu:  Gejala, gejala yang umumnya dapat diagnosa oleh para dokter. 

Kematian yang diakibatkan oleh penyakit yang menular. Faktor yang disebabkan oleh sisa-sisa azab Bani Israil dan gangguan jiwa.  Sebagaimana Hadits menyatakan Dari Aisyah R.A aku bertanya kepada Rasulullah Saw mengenai wabah penyakit menular yang mematikan.

Beliau menjawab bahwa wabah itu sebagai merupakan azab hukuman yang dikirimkan Allah kepada siapapun yang dikehendakiNya tetapi Allah menjadikan itu sebagai Rahmat bagi orang-orang yang beriman karena barang siapa yang mendapati wabah penyakit disuatu negerinya ia tetap tinggal disuatu dengan sabar lantaran mengharap pahala Allah serta yakin bahwa segala sesuatu yang menimpanya pasti sudah ditentukan oleh Allah, maka jika meninggal dunia baginya pahala seperti orang yang gugur Syahid dijalan Allah. (HR. Bukhari). 

 Dalam mencegah penyebaran Covid-19, Islam juga mengajarkan untuk tidak keluar rumah, menjaga kebersihan dengan berwudhu, mencuci tangan, menjaga jarak dan sebagiannya.  Terkait dengan Covid-19 dan Islam Ibn Qayyim pun mengajarkan kita untuk menghindari potensi apapun yang bisa membuat seseorang terinfeksi wabah tersebut, senantiasa menjaga kesehatan dengan baik sebagai modal hidup di dunia akhirat, menghindari menghirup udara yang telah tercemar kuman penyakit virus tersebut, menjaga jarak dengan seseorang yang terinteksi atau menerapkan, berpikir positif, bertawakkal kepala Allah, berhati-hati melakukan pencegahan, memperbanyak mengingat Allah dengan Ibadah serta pengetahuan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun