Media sosial adalah plantar digital yang dapat memfasilitasi para pengguna untuk saling berinteraksi satu sama lain dalam media tersebut. Masyarakat menggunakan media sosial tidak lain untuk saling menginformasikan baik itu mengenai keseharian maupun sampai pada hal-hal atau yang akan berdampak menjadi isu dalam dunia media sosial, terutama dalam hal isu politik yang sekarang kerap menjadi sorotan warga ataupun masyarakat menjelang pilpres 2024 yang akan datang.
Tak dapat dipungkiri penyebaran hoax beredar dimana-dimana sehingga dapat menimbulkan konflik, tak wajar jika media sosial menjadi penyebab penyebaran hoax yang mendominasi secara cepat. Seseorang menggunakan media sosial dengan berbagai cara untuk menarik perhatian public sehingga mempengaruhi pola pikir ataupun keyakinan pada diri sendiri menjadi tidak efisien.
Pada masa sekarang atau sering juga disebut dengan generasi Z yang dimana teknologi semakin perkembangan. Dengan teknologi inilah masyarakat menggunakannya dengan berbagai cara mulai dari berdampak ke hal yang positif ataupun negative yang kerap terjadi.
Dapat diketahui penyebaran hoax kali ini lebih cepat menyebar karena dengan media sosial yang digunakan, dimana media sosial merupakan penyebaran yang mendunia. Penyebaran hoax dapat saja terjadi secara langsung yaitu melalui individu ke individu lainnya tanpa penggunaan teknologi, akan tetapi sangat jauh berbeda dengan penyebaran hoax dengan menggunakan media sosial khususnya terkait isu-isu politik.
Adanya pengaruh media sosial yang dapat menguntungkan pihak yang akan di jatuhinya dalam penyebaran hoax ini tentu saja dapat mengakibatkan konflik diantara Masyarakat, tidak hanya itu penyebaran hoax dapat mencemarkan atau merusak nama baik seseorang dan akan ditindak lanjuti kepihak yang berwajib (hukum).
Hal ini dapat diatasi dengan mencari tau kebenaran dari apa yang telah disebarkan, terkhusus penyebaran berita isu politik yang sama-sama ingin memperlihatkan atau mengambil hati Masyarakat dalam kampanye yang dilaksanakan oleh setiap kandidat.
Ada beberapa faktor Penyebaran hoax di media sosial seperti:
- Kurangnya pengawasan orang tua
- Pengawasan orang tua berperan penting dalam mendidik generasi, karena media sosial sangat berdampak buruk apabila kita salah menggunakannya, orang tua dapat memberikan saran ataupun mengajari anaknya bagaimana menggunakan media sosial dengan baik.
- Banyak orang yang mudah emosi sehingga bikin hoax
- Seseorang yang mudah emosi dapat menimbulkan amarah yang akan akan mengakibatkan konflik ditengah Masyarakat, terutama dalam pemilihan pilpres yang dimana karena tidak sesuai dengan kriteria yang dia suka sehingga membuat berita hoax untuk menjatuhkannya, ataupun dalam pengambilan suara.
- Malas mengecek informasi
- Tidak dapat dipungkiri Masyarakat Indonesia minim akan minat baca, disinilah seseorang mudah termakan hoax, karena malas mencari informasi yang sebenarnya (akurat). Apakah berita itu benar-benar terjadi sesuai fakta lapangan atau tidak.
Agar terhindar dari hoax, hal yang perlu dilakukan yaitu:
- Meningkatkan literasi Masyarakat melalui peran aktif pemerintah, pemuka masyarakat, agama maupun komunitas.
- Menyediakan akses yang mudah kepada sumber informasi yang benar atas setiap isu hoax.
- Melakukan edukasi yang sistematis dan berkesinambungan serta Tindakan hukum yang efektif bagi penyebarnya.
Adapaun beberapa Langkah untuk mengidentifikasi berita hoax dan asli:
- Teliti dan hati-hati dalam membaca informasi terutama pada judul-judul yang provokatif.
- Jangan asal sebar informasi yang belum jelas kebenarannya.
- Cermati alamat situs internet/website.
- Bergabung dengan kelompok anti-hoaks.
- Periksa dengan teliti kebenaran fakta kepada sumber berita yang asli.