Mohon tunggu...
Mellyana Dwi Ayu afianty
Mellyana Dwi Ayu afianty Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

PPN Naik, Lalu Bagaimana Perekonomian di Indonesia?

29 November 2024   09:44 Diperbarui: 29 November 2024   09:53 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pajak pertambahan nilai (PPN) akan naik menjadi 12% ditahun 2025 mendatang. Tentunya banyak latar belakang yang membuat PPN harus naik di Indonesia. Kinerja PPN di Indonesia (63, 58%) sendiri juga masih berada dibawah Thailand dan Singapura. Jika dibandingkan dengan rata-rata Mexico (37, 88%) dan Turki (46, 96%) Indonesia lebih baik. Tetapi jika dibandingkan dengan Afrika Selatan (70,24%)dan Argentina (83,71%)maka kinerja PPN di Indonesia masih berada dibawah. 

Dedi kusnaidi juga mengatakan bahwa beberapa negara mengalami kenaikan PPN. Lantas bagaimana keadaan perekonomian di Indonesia jika PPN naik menjadi 12%, Apakah perekonomian Indonesia semakin baik atau malah sebaliknya? Jadi, dengan adanya kenaikan PPN pastinya pemerintah telah menelaah setiap peristiwa apa saja yang akan terjadi bila PPN akan naik. Keuntungan yang dapat diambil dari kenaikan PPN adalah memperkuat penerimaan negara dan mendukung pembangunan nasional. 

Namun, disamping itu juga ada beberapa kerugian atau dampak negatif dari kenaikan PPN termasuk memperburuk inflasi dan meningkatkan beban konsumen. Maka dengan adanya kenaikan tarif PPN akan memperbaiki perekonomian indonesia jika dibarengi dengan kebijakan yang baik. namun perekonomian akan memburuk jika PPN naik namun tidak dibarengi dengan kebijakan yang digunakan untuk menanggulangi dampak negatif dari kenaikan PPN.

Jadi kenaikan PPN akan berjalan dengan maksimal jika dibarengi dengan kebijakan yang dapat menanggulangi dampak negatif dari naiknya PPN. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun