Mohon tunggu...
Artikaaaa
Artikaaaa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Menyukai cerpen, puisi, dan novel.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Si Merah

24 Januari 2025   21:37 Diperbarui: 24 Januari 2025   23:11 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bunga mawar (sumber : freepik)

Mawar Merah

Memabukkan,

Baunya semerbak hingga tanah berikutnya

Angin bahkan muntah ketika mengantarnya

Mawar berenang,

Tujuh hari tanpa berhenti,

Merahnya semakin keras

Kering dan terkelupas

Naasnya, sumber mawar mendatangkan si kecil berkaki.

Mengoyak hingga si putih keruh timbul

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun