Mohon tunggu...
Artikaaaa
Artikaaaa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Menyukai cerpen, puisi, dan novel.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

PUISI : Jejak Irama Sapta

19 Januari 2025   11:07 Diperbarui: 19 Januari 2025   11:06 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Foto female dancers (sumber : Freepik/www.freepik.com))

Puisi ini terinspirasi dari tarian Bedhaya Sapta yang berasal dari Yogyakarta.

...

Keraton memberi hormat pada raja 

Menyuguhkan para pati dan seorang putri

Ketika daksa dipanggil oleh sang gendhing

Gemulai sapta telah di mulai

Gamelan berusaha keras melahirkan rayuan

Setiap irama terasa fana

Para sapta seolah dikendalikan

Membawa bulu kasuari menari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun