Mohon tunggu...
Mellani Nadira Rosie
Mellani Nadira Rosie Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Halo! Nama saya Mellani Nadira Rosie, seorang mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Reguler Angkatan 2023. Saya memiliki minat yang besar dalam bidang kesehatan, khususnya keperawatan, dan berkomitmen untuk memberikan kontribusi positif dalam dunia kesehatan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Menerapkan Etika dan Empati dalam Palliative Care: Tantangan dan Profesionalisme dalam Merawat Pasien Terminal

29 Desember 2024   16:12 Diperbarui: 29 Desember 2024   16:26 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Perawat Bersama Pasien Palliative Care dan Keluarga Pasien (Sumber: RVNA Health)

Di balik angka-angka statistik kesehatan, tersembunyi kisah perjuangan manusia melawan rasa sakit, ketidakpastian, dan harapan yang sering kali diuji oleh situasi sulit. Palliative care hadir sebagai bentuk pelayanan holistik yang berpusat pada pasien dan keluarga, dengan tujuan utama meningkatkan kualitas hidup mereka yang menghadapi penyakit serius atau mengancam jiwa (Potter et al., 2023). Menurut WHO, diperkirakan 40 juta orang membutuhkan perawatan paliatif setiap tahun (WHO, 2020). Angka ini tidak hanya menggambarkan prevalensi penyakit terminal, tetapi juga menunjukkan bahwa semakin banyak orang yang mencari pendekatan perawatan yang lebih menyeluruh dan manusiawi dalam merawat pasien di akhir hayat mereka.

Lebih dari sekadar memberikan perawatan medis, palliative care menawarkan pendekatan manusiawi yang benar-benar memahami ketakutan, harapan, dan kebutuhan pasien secara mendalam (MedlinePlus, n.d.). Pendekatan ini mencakup perhatian terhadap berbagai dimensi, mulai dari pengelolaan masalah fisik hingga dukungan psikologis, sosial, dan spiritual, yang dirancang untuk memberikan kenyamanan dan kedamaian bagi pasien serta keluarganya. Dalam konteks ini, palliative care bukan hanya tentang mengobati penyakit, tetapi juga tentang memberi pasien kualitas hidup yang lebih baik dalam kondisi yang penuh tantangan. Oleh karena itu, kompleksitas palliative care tidak hanya membutuhkan keterampilan medis, tetapi juga profesionalisme, empati, dan komitmen etis untuk menghadirkan sisi manusiawi dalam dunia medis.

Dalam pelayanan palliative care, profesionalisme menjadi elemen kunci untuk memastikan kualitas perawatan. Profesionalisme ini mencakup dua dimensi yang saling berkaitan: compassion satisfaction dan compassion fatigue. Compassion satisfaction menggambarkan rasa kepuasan dan pencapaian yang dirasakan tenaga kesehatan ketika dapat memberikan perawatan dengan penuh empati. Sebaliknya, compassion fatigue mencerminkan dampak negatif, seperti kelelahan emosional (burnout) dan stres traumatik sekunder, yang sering muncul akibat tuntutan emosional tinggi dalam perawatan paliatif (Cuartero-Castaer et al., 2024). Oleh karena itu, menjaga keseimbangan antara kedua dimensi ini menjadi tantangan besar bagi tenaga kesehatan yang bekerja di bidang ini.

Bekerja di bidang palliative care memang penuh tantangan, terutama ketika perawat harus menghadapi pasien dengan prognosis terminal. Di unit perawatan paliatif, komunikasi kabar buruk dan interaksi yang intens dengan pasien serta keluarga menjadi bagian dari pekerjaan sehari-hari (Gmez-Urquiza et al., 2020). Akibatnya, perawat paliatif sering kali menghadapi lebih banyak stres emosional dan masalah psikologis dibandingkan dengan perawat di unit lain, dan banyak studi menunjukkan bahwa mereka memiliki tingkat burnout yang lebih tinggi (Zhang et al., 2022). Faktor ini menjadikan palliative care sebagai arena yang membutuhkan lebih dari sekadar keterampilan medis; tenaga kesehatan juga dituntut untuk memiliki kekuatan mental dan emosional yang besar.

Selain keterampilan teknis, etika dan empati memainkan peran sentral dalam perawatan paliatif. Etika berfungsi sebagai panduan untuk membuat keputusan yang benar, adil, dan bijaksana dalam konteks perawatan pasien (Berman, 2022). Empati, di sisi lain, memungkinkan tenaga kesehatan untuk merasakan dan memahami perasaan pasien dan keluarga secara mendalam, yang berperan penting dalam meningkatkan kualitas perawatan serta memberikan dukungan emosional yang sangat dibutuhkan pada pasien di akhir hayat (Atanay et al., 2023). Dengan demikian, etika dan empati bukan hanya sekadar nilai, tetapi menjadi dasar dari perawatan yang holistik dan penuh pengertian dalam palliative care.

Lebih jauh lagi, dalam menjalankan tugasnya, perawat harus mampu menerapkan nilai martabat profesional, yang tidak hanya terikat pada keterampilan teknis, tetapi juga pada martabat intrinsik---nilai dasar yang melekat pada setiap individu sebagai manusia (Stievano et al., 2019). Dalam palliative care, martabat ini sangat penting, terutama saat pasien menghadapi akhir kehidupannya. Di sinilah perawat harus memberikan penghormatan terhadap nilai-nilai terdalam kehidupan pasien, sehingga mereka dapat menjalani hari-hari terakhir dengan penuh kehormatan dan kedamaian.

Dalam praktiknya, profesionalisme di bidang palliative care mengharuskan tenaga kesehatan untuk memiliki keterampilan teknis yang tinggi serta keterampilan emosional dan etis yang mendalam. Perawat tidak hanya harus mengelola tantangan emosional yang datang seiring dengan tugas mereka---seperti perasaan kesedihan, kehilangan, dan kecemasan---tetapi juga harus mengembangkan strategi koping yang efektif untuk menjaga keseimbangan fisik dan mental. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan berbagi pengalaman dan perasaan dengan rekan sejawat, yang dapat membantu mengurangi tekanan psikologis yang muncul akibat beban emosional dalam merawat pasien di akhir hayat (Parola et al., 2018).

Secara keseluruhan, pemahaman yang mendalam tentang etika, empati, dan martabat, serta pengelolaan tantangan emosional yang efektif, memungkinkan perawat untuk memberikan perawatan paliatif yang tidak hanya memenuhi kebutuhan fisik pasien, tetapi juga mendukung kesejahteraan emosional dan spiritual mereka. Dengan demikian, kualitas hidup pasien dan keluarga mereka dapat diperbaiki, meskipun dalam masa-masa yang penuh tantangan.

Referensi: 

  • Atanay, R. S., Dwidiyanti, M., & Dwiantoro, L. (2023). The impact of nurse empathy in hospitals nursing services. MEDIA ILMU KESEHATAN, 12(3), 305--312. https://doi.org/10.30989/mik.v12i3.1201 
  • Berman, A., Frandsen, G., & Snyder, S. J. (2022). Kozier and Erb's Fundamentals of Nursing (11th ed.). Pearson Education Limited. 
  • Cuartero-Castaer, E., Caas-Lerma, A. J., Casado, T., Hidalgo-Andrade, P., & Campos Vidal, J. F. (2024). Enhancing professional quality of life in palliative care through a virtual training program. Educacin Mdica, 25(5), 100944. https://doi.org/10.1016/j.edumed.2024.100944 
  • Gmez-Urquiza, J. L., Albendn-Garca, L., Velando-Soriano, A., Ortega-Campos, E., Ramrez-Baena, L., Membrive-Jimnez, M. J., & Suleiman-Martos, N. (2020). Burnout in palliative care nurses, prevalence and risk factors: A systematic review with meta-analysis. International Journal of Environmental Research and Public Health, 17(20), 7672. https://doi.org/10.3390/ijerph17207672 
  • Parola, V., Coelho, A., Romero, . A., Peir, R. P., Blanco-Blanco, J., Apstolo, J., & Gea-Snchez, M. (2018). The construction of the health professional in palliative care contexts: A scoping review on caring for the person at the end of life. Porto Biomedical Journal, 3(2), e10. https://doi.org/10.1016/j.pbj.0000000000000010 
  • Potter, P. A., Perry, A. G., Stockert, P. A., & Hall, A. M. (2021). Fundamentals of nursing (10th ed.). Elsevier.
  • Stievano, A., Sabatino, L., Affonso, D., Olsen, D., Skinner, I., & Rocco, G. (2019). Nursing's professional dignity in palliative care: Exploration of an Italian context. Journal of Clinical Nursing, 28(9--10), 1633--1642. https://doi.org/10.1111/jocn.14753 
  • What is palliative care? We asked a professional. (n.d.). NIH MedlinePlus Magazine. Retrieved December 29, 2024, from https://magazine.medlineplus.gov/article/what-is-palliative-care-we-asked-a-professional 
  • World Health Organization: WHO. (2020, August 5). Palliative care. World Health Organization: WHO. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/palliative-care  
  • Zhang, Y., Jiang, J., Zhu, C., Liu, C., Guan, C., & Hu, X. (2022). Status and related factors of burnout among palliative nurses in China: a cross-sectional study. BMC nursing, 21(1), 313. https://doi.org/10.1186/s12912-022-01083-x

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun