Mohon tunggu...
Mella NovaTiani
Mella NovaTiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seonggok mahasiswa yang menginginkan IPK 4

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Strategi Marketing yang Tepat Sasaran

8 Desember 2024   18:44 Diperbarui: 8 Desember 2024   19:14 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Marketing atau dalam bahasa Indonesia disebut pemasaran merupakan perbuatan memasarkan suatu barang dagangan. Tetapi, marketing bukan hanya soal memasarkan barang dagangan/produk, marketing menjadi jembatan antara kebutuhan konsumen dengan solusi yang ditawarkan oleh produsen. Di era perkembangan teknologi yang semakin pesat, strategi marketing perlahan-lahan berubah dari pendekatan tradisional menjadi lebih praktis, dinamis, dan berbasis data. Salah satu media yang paling banyak digunakan saat ini untuk memasarkan suatu produk adalah media sosial, seperti aplikasi tiktok, instagram, facebook, hingga X.

Media sosial memiliki daya tarik tidak terelakkan yang menjadi media dalam memengaruhi perilaku konsumen. Bukan hanya perusahaan besar, bahkan para individu seperti influencer memainkan peran dalam membangun koneksi emosional dengan audiens melalui strategi marketing. Lalu, bagaimana cara seorang influencer dapat memanfaatkannya secara maksimal?

Influencer adalah seseorang yang mempunyai kemampuan untuk memengaruhi keputusan konsumen melalui platform media sosial. Mereka memiliki pengikut yang banyak sehingga membuat mereka dipercayai oleh konsumen dan menjadi aset berharga bagi produk yang dipasarkan. Media sosial menjadi platform bagi para influencer untuk lebih bebas mengekspresikan diri saat memasarkan produk kepada audiens. Adanya fitur-fitur story, reels, dan live streaming memudahkan interaksi secara langsung dengan pengikut mereka. Menurut data, fenomena bermunculannya influencer dimulai saat meningkatnya penggunaan media sosial yang digunakan untuk membangun koneksi sekitar tahun 2009 (https://news.unair.ac.id/id/2020/08/24/mengupas-kelahiran-influencer-dari-alat-propaganda-hingga-identity-selling/).

Melalui para influencer, audiens akan lebih mudah mengenal, memahami, dan mempercayai suatu produk yang dipromosikan. Menggunakan pendekatan personal yang autentik, influencer  mampu menyampaikan informasi secara unik dan menarik sehingga audiens tertarik untuk mencoba produknya. Tak jarang, influencer sering menjadi acuan, sehingga apa yang dipasarkan memiliki pengaruh besar dalam keputusan pembelian audiens atau konsumen.

Saat ini, aplikasi media sosial yang banyak digemari adalah tiktok. Menurut data yang diungkap  oleh Statista dalam CNN Indonesia, pada Agustus 2024 pengguna Tiktok di Indonesia mencapai hampir 157,6 juta pengguna (https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20241007094807-192-1152374/indonesia-pengguna-tiktok-terbanyak-di-dunia-kalahkan-as-hingga-rusia). Dengan format video pendek yang menarik dan mudah dipahami, tiktok menjadi peluang besar bagi produk yang dipasarkan, termasuk produk kecantikan. Bagi kaum wanita, kecantikan menjadi bagian penting dari identitas diri dan cara mengekspresikan kepribadian. Salah satu hal yang digunakan untuk menjaga kecantikan fisik adalah dengan menggunakan produk kecantikan/make up.

Dalam dunia marketing produk kecantikan, kepercayaan adalah kunci. Influencer berperan penting dalam membangun kepercayaan tersebut. Apa yang direkomendasikan oleh influencer, sering menjadi penentu keputusan pembelian. Utamanya saat audiens melihat hasil yang memuaskan dari penggunaan produk kecantikan yang dipromosikan. Melalui hal tersebut, influencer menjadi jembatan antara merek dan konsumen, menciptakan hal yang lebih erat sekaligus meningkatkan penjualan.

Oleh karena itu, berikut strategi marketing yang bisa digunakan oleh influencer dalam mempromosikan produk kecantikan dengan tepat sasaran:

  • Menyebutkan komposisi/bahan-bahan yang terkandung dalam produk.
  • Mengemukakan hasil nyata dari penggunaan pribadi, sehingga ulasannya akan terasa lebih jujur.
  • Menunjukkan hasil dari konsistensi pemakaian akan menambah kredibilitas dan kepercayaan.
  • Menyebutkan harga produk untuk menjangkau audiens yang mencari produk terjangkau tetapi tetap efektif.
  • Mengedukasi audiens bahwa memerlukan proses yang panjang dan tidak terjadi secara instan.
  • Selain pujian untuk sebuah produk, influencer juga mengakui kekurangannya yang meningkatkan kredibilitas.

Strategi marketing produk kecantikan melalui influencer bisa terlihat dari keefektifannya dalam menjangkau audiens yang luas. Peran influencer bukan sebagai alat promosi saja, tetapi menjadi figur yang membentuk kepercayaan konsumen terhadap suatu produk. Namun, jika promosi dilakukan dengan berlebihan dan tidak jujur, dampaknya bisa merusak reputasi produk dan influencer sekaligus. Oleh karena itu, merek dan influencer harus menjalin kolaborasi yang bertanggung jawab, transparansi, dan menempatkan kebutuhan konsumen sebagai prioritas utama. Marketing bukan hanya soal menjual produk, tetapi juga menciptakan nilai yang berarti bagi konsumen.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun