Mohon tunggu...
Melki Djafar
Melki Djafar Mohon Tunggu... -

I'm a Public Health Practitioner, big dreamer and hard worker that wanna be the one who always spreads kindness to others. Do good, Think good and The World will be good to us

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kopi Menjadi Minuman Alternatif Terbaik untuk Kesehatan

14 Oktober 2015   13:59 Diperbarui: 29 Oktober 2015   19:05 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Coffee-Ilustration-homehealthlove.com"][/caption]

 

Siapa yang tidak kenal kopi ? Minuman yang berasal dari ekstraksi biji tanaman kopi yang merupakan komoditas pertanian dan semakin populer belakangan ini, khususnya pada masyarakat menengah dan muda Indonesia. Tidak heran jika saat ini coffee shops kian menjamur yang dapat kita jumpai di setiap sudut kota. Seperti warung kopi sederhana yang dikenal sebagai tempat paling bersahabat untuk semua kalangan hingga kedai kopi yang begitu terkenal seantero dunia, yang pastinya biasa hanya menjadi tempat favorite masyarakat kalangan atas untuk menghabiskan waktu luang bersama kerabat dekat maupun keluarga.

Beberapa jenis kopi di Indonesia sebagaimana dikenal, dibedakan menjadi empat jenis utama, yakni Arabica, Robusta, Liberika dan Exelsa. Kopi Arabika dan Robusta adalah dua jenis kopi yang umumnya ditemui di Indonesia. Sejarah mencatat, tanaman kopi pertama kali ditanam oleh masyarakat Ethiopia pada abad ke-9. Ekspansi perdagangan yang dilakukan oleh bangsa Arab, komoditas ini meluas persebarannya hingga ke Afrika Utara dan terus menyebar hingga Eropa dan akhirnya Indonesia. Bicara tentang jenis kopi di Indonesia, kopi jenis Arabika adalah varian kopi yang pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1696 melalui Batavia lewat tangan Komandan Pasukan Belanda, Adrian Van Ommen dari Malabar, India. Di Indonesia ada 5 daerah yang menjadi penghasil kopi terbaik yakni Aceh yang dikenal dengan kopi gayo, Toraja (Sulawesi Selatan) dengan kopi toraja yang setau saya harganya cukup mahal, Kopi Flores, Kopi Jawa yang terdiri dari dua varian yakni arabika dan robusta, dan Kopi kintamani yang berasal dari Bali.

Bagi saya sendiri yang bukan pecinta kopi, kurang paham sebenarnya apa yang membedakan kopi yang satu dengan lainnya. Dari segi rasa sama walaupun ada sebagian yang melakukan inovasi agar terlihat lebih menarik seperti penambahan krim dan sebagainya. Saya sudah mencoba mengunjungi berbagai macam kedai kopi mulai dari yang biasa hingga yang paling terkenal seperti Sturbucks yang tersedia di hampir seluruh penjuru dunia. Saya tidak menemukan perbedaan yang signifikan antara kopi yang ada di warkop biasa dengan kopi yang harganya puluhan hingga ratusan ribu. Kesan saya mungkin karena perbedaan dari segi tempat yang nyaman dan juga berkelas yang membuat harga kopi menjadi lebih mahal. Entahlah. Mungkin saya yang harus belajar lagi untuk bisa membedakan citarasa dan juga kualitas dari berbagai macam kopi yang tersedia di coffee shops.

Berbicara soal kopi tentu memiliki khasiat yang baik untuk tubuh kita. Kopi dijadikan sebagai teman setia saat santai maupun sedang bekerja, karena kandungan kafein yang mampu meningkatkan konsentrasi. Dulu, kopi dihubungkan dengan risiko tekanan darah tinggi dan juga penyakit jantung terutama pada mereka yang memiliki kebiasaan merokok. Karena rata-rata perokok juga adalah pecinta kopi. Namun dugaan ini redam seiring dengan berbagai penelitian telah dilakukan terhadap kebiasaan minum kopi.

Kini kopi dijadikan minuman alternatif yang baik untuk kesehatan sama halnya dengan air putih yang memiliki banyak manfaat kesehatan. Hal ini seperti di ungkapkan oleh para ahli di Harvard School of Public Health. Kopi kaya akan kandungan polyphenols alami yakni zat gizi mikro yang dapat mencegah risiko penyakit kanker, hipertensi dan juga penyakit jantung. Eric Rimm, professor dari Department of Epidemiology and Nutrition juga mengatakan bahwa mereka yang minum kopi 2-3 gelas sehari dapat mengurangi risiko terhadap diabetes di banding mereka yang sedikit atau bahkan tidak pernah minum kopi. Kopi hitam merupakan pilihan terbaik karena kandungan kalori yang 0%.

Dengan adanya fakta ilmiah tersebut, saya jadi tertarik untuk minum kopi sesering mungkin agar bisa mengetahui dengan jelas citarasa yang dimiliki oleh setiap varian kopi. Apalagi saat hari libur seperti ini, rasanya sangat menyenangkan ketika membaca buku di bawah pohon halaman rumah sambil menyeduh secangkir kopi hangat, hehehe. So buat teman-teman yang memiliki kebiasaan minum kopi tidak perlu khawatir dengan gangguan kesehatan, tapi sekali lagi yang harus di ingat bahwa yang berlebihan itu tidak baik.

 

Salam Sehat !

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun