Puisi Melkias Butu
Asa yang kita rajut penuh asmara,
memberikan ketenangan dalam
Sunyi nya nyanyian malam...Â
Hingga mimpi akhirnya jadi harapan.
Geresan darah terus membucuk harapan untuk terlaksana wahana Hai Tanahku,
Mimpi-mimpi indah dibungkam todong senjata Lalu diam membisu, ditutup awan kelam gansa.
Terdampar di sunyi  dipenuhi Tangisan darah
Yang mengelilingi sanubari dengan Lula yang mendalam
Bunyi bunyian Guntul pun mulai terdengar
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!