Dia terdiam dalam kehampaan
menatap bola-bola mataÂ
yang membelalak seakan menerkam
menelan tubuhnya
dia hanya mampu bertemu khayalan
dalam lirih sembilu hati
takut pada bola-bola itu
menciut nyali
membakar harapan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!