Tanah air, seperti yang sudah kita ketahui bersama adalah negara, daerah atau tempat kita lahir. Bahkan bukan hanya dilahirkan akan tetapi menetap didalam negara itu. Jadi dapat kita pahami bahwa cinta tanah air adalah mencintai tempat tanah kelahiran dan negara tempat kita menetap di dalamnya. Kecintaan seseorang terhadap tanah airnya akan membuat ia merasa nyaman menetap di dalamnya, rindu bila jauh dair negaranya, dan membela, mempertahankan negaranya jika di usik(di jelekkan) akan tetapi tidak balik menjelekkan negara lain. Hal ini muncul karena adanya naluri rasa cintanya terhadap tanah airnya.
Rasa cinta akan tanah air pun pernah di ungkpkan oleh Rosulullah SAW, kecintaan beliau terhadap tanah kelahirannya yaitu kota Makkah. sebagaiman dapat kita lihat dalam penuturan Ibnu Abbas Radiyallahu 'anh yang di riwayatkan dari Ibnu Hibban : Artinya, "Dari Ibnu Abbas RA ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, 'Alangkah baiknya engkau (Makkah) sebagai sebuah negeri, dan engkau merupakan negeri yang paling aku cintai. Seandainya kaumku tidak mengusirku dari engkau, niscaya aku tidak tinggal di negeri selainmu" (HR Ibnu Hibban). Walaupun kala itu beliau di usir dari tanah kelahirannya, beliau tetap mencintai tanah kelahirannya itu. Setelah itu beliau hijrah ke Madinah dan berdoa(berharap) agar beliau dapat mencintai Madinah sebagaimana beliau mecintai Makkah.
Ketika Rosulullah mencintai negara Makkah maka beliau menjadi orang yang paling peduli terhadap penindasan dan buruknya moral masyarakat musyrik pada masa itu. Dan begitu pula ketika beliau mencintai Madinah maka beliau menjadikan masyarakat yang beradab denagn sistem hukum yang adil. Karena cinta itu mengandung(akan menimbulkan) naluri untuk saling mengasihi, merawat, menjaga juga melindungi sesuatu yang ia cintai.
Dapat kita lihat dari yang sedang ramai di perbincangkan yaitu konflik antara Palestina dan Israel,yang mana Hamas(mujahid Palestina)melakukan penyerangan terhadap Israel dengan meluncurkan sejumlah rudal. Sebenarnya penyerangan tersebut adalah bentuk kecintaan palestina terhadap tanah kelahirannya, yaitu dengan berusaha membela dan mempertahankan negaranya. Besarnya rasa cinta mereka terhadap tanah kelahirannya sehinnga meraka rela mengorbankan segalanya demi negeri tercinta, bahkan detuman bom dan rudal tidak membuat mereka mundur dan tetap terus berusaha mempertahankan negaranya. Bentuk cinta tanah air dan naluri keinginan atas kebebasan bangsanya. Dari konfik ini banyak negara yang mendukung palestina ada yang berdasarkan landasan sesama muslim(seiman), menjunjung perdamaian, empati dan simpati. Hal ini muncul karena setiap negara memiliki idiologi nya masing-masing. Nah maka dari memperdalam pemahaman-pemahaman terhadap idiologi dan hakikat negaranya maka akan berbuah rasa cinta terhadap negaranya. Dari situlah orang-orng berfikir bagaimana jika hal tersbeut(konflik) terjadi di negara nya dan hal itu lah yang dihindarkan sehingga mereka berusaha ikut andil dalam penyelesain konfil tersebut (menginginkan perdamaian dari ke 2 negara tersebut.
Jadi sudah jelas bahwa sebenarnya manusia itu sudah memiliki naluri(tabiat) mencintai tanah airnya dari kecil . yang mana kecintaan itu akan semakin mendalam sesuia dengan cara seseorang memupuk rasa itu, salah satu cara memupuk rasa cinta tanah air itu dengan cara belajar yang tekun. Agar kita memiliki pengtahuan dan pemikiran yang luas, Sehingga kita dapat memahami dan berfikir lebih dalam terkait , contoh perjuangan para pahlawan yang memperjuangkan kemerdekaan negara kita ini Indonesia. Dan contoh lain dengan memperdalam pemahaman agama yang akan menimbulkan keimanan, sehingga kita dapat menjaga, merawak ,mempertahankan dan bahkan kita berusaha agar mendatangkan manfaat kepada masyarakat, bangsa dan negara denagan Kecintaan dan Keimanan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H