Mohon tunggu...
Meliya Indri
Meliya Indri Mohon Tunggu... Guru - Innallaha ma'ana

Semoga kita bisa berteman..

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Limpahan Cinta di “Bumi Cinta”

25 Februari 2014   15:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:29 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1393291684382544856

”Aku tidak mau mendapat ciuman dari perempuan yang tidak halal bagi saya. Anda bukan siapa-siapa saya. Bukan ibu saya, bukan kakak saya, dan bukan adik saya. Anda tidak halal bagi saya. Anda tidak boleh mencium saya. Dan saya tidak boleh mencium Anda. Kalau Anda mencium saya atau saya mencium Anda, kita telah menodai kesucian diri kita. Kita telah melakukan dosa. Itu ajaran agama saya.” (Bumi Cinta, hal 378-379)

Seperti yang dirasakan tokoh Doktor Anastasha Palazzo saya pun sama, dibuat kagum dengan kecerdasan dan keteguhan tokoh Muhammad Ayyas. Di novel Bumi Cinta Habiburrahman El Shirazy atau lebih kerap disapa Kang Abik berhasil menyajikan tokoh agamis yang cerdas.

Adalah Muhammad Ayyas yang melakukan perjalanan ke Moskwa untuk menyelesaikan penelitiannya di Universitas Negeri Moskwa atau Moskovskyj Gosudarstvennyj Universitet imeni Lomonosova (MGU). Hari-hari selama di Mokswa bukan tanpa masalah. Awal langkah kakinya mengijak di Mokswa ia harus menghadapi hari-hari dengan hati yang terus terusik karena ia mau tak mau harus tinggal satu apartemen dengan peerempuan-perempuan Mokswa yang cantik di Panvilovsky Pereulok. Karena pertimbangan biaya, Devid teman Ayyas sejak SMP yang ia beri kepercayaan untuk mencarikan rumah memilihkannya tinggal serumah dengan Yelena yang ternyata adalah pelacur dan Linor.

Tidak sampai disitu, pergolakan hatinya terus melawan pesona wanita cantik Rusia karena di kampus MGU Professor Tomskii tidak bisa membimbingnya secara langsung. Karena Professor Tomskii harus melakukan perjalanan, hari-hari Ayyas selanjutnya harus berhadapan langsung dengan perempuan muda cerdas yang belum menikah yaitu Doktor Anashtasha Palazzo. Hari-harinya berjalan dikelilingi wanita cantik. Pesona wanita inilah yang setiap hari menggodanya. Bahkan Linor dengan pakaiannya yang minim juga pernah menggodanya masuk kamar Ayyas dengan sengaja tanpa sepengetahuan dan seizinnya. Ketika itu Ayyas sedang salat dan berdzikir. Jika mereka berdua melakukan sesuatu tentu tak ada satu orangpun yang tahu. Tapi akhirnya Ayyas berhasil mengingat Allah karena ia percaya setiap saat Allah melihatnya dan  Linor sedikitpun tak disentuh Ayyas.

Muhammad Ayyas digambarkan sebagai pemuda yang cerdas, ia berhasil menggugah hati Yelena yang sempat pernah tidak percaya Tuhan. Dengan gamblang ia juga memberikan penjelasan kepada Doktor Anashtasha ketika beranggapan bahwa salat yang dilakukan Ayyas adalah ibadah primitif dan purba. Ayyas dengan sabar menjelaskan kepada Anastasha bahwa yang ia dan umat muslim sembah bukanlah ka’bah tetapi hanya Allah semata. Ka’bah hanyalah kiblat untuk menyatukan arah seluruh muslim ketika salat. Ia tidak marah ketika Anastasha menyinggung hatinya perihal yang ia sembah tetapi ia tetap menjelaskan dengan gamblang dan jelas karena mungkin Doktor Anastasia belum pernah membaca tentang Islam. Ketika menjadi pembicara di sebuah seminar ia juga menjelasankan bukti keberadaan dan kebenaran alqur’an, ia juga menunjukkan bagaimana gerakan salat yang menyimpan manfaat untuk kesehatan manusia.

Melalui Ayyas, Kang Abik menceritakan kebesaran Allah, bagaimana seorang Yelena memilih profesi sebagai pelacur masih diberi kasih sayang dan dibukakan pikirannya. Yelena berhasil keluar dari penderitaan yang hampir membawanya ke kematian. Setelah diselamatkan oleh Ayyas akhirnya Yelena bertemu dengan seseorang yang mau hidup bahagia berumah tangga dengannya. Suatu keajaiban jika Allah masih memberinya kasih sayang yang melimpah dengan jalan ada seseorang yang tidak mempermasalahkan masa lalunya dan mau mengajaknya menikah. Yelena pun tidak lagi meragukan kebesaran Allah. Demikian pula Linor.

Sepertinya akan terlalu panjang kalau saya ceritakan di sini. Intinya melalui Bumi Cinta kang Abik menceritakan betapa Allah maha pemurah, maha berkehendak, maha menghadirkan cinta, dan maha mengampuni. Bahkan di kota yang terkenal dengan seks bebas, yang segalanya bebas dan hubungan antara manusia yang bukan muhrim tak ada aturan, Allah masih selalu menghadirkan cinta, memberi ampunan seorang kafir, dan menunjukkan kasih sayangnya di bumi cinta ini. Bumi Cinta adalah sebuah novel hasil tadabbur terhadap ayat-ayat suci Allah dalam Alquranul Kariim- seperti yang beliau tulis dalam prolog. Kang Abik berhasil menjadikan novel yang ia tulis sebagai wajihah atau sarana membumikan alquran supaya alquran benar-benar hidup dan menjadi pedoman hidup untuk dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Sebuah novel penggugah kesadaran.

Judul                     : Bumi Cinta

Penulis                  : Habiburrahman El Shirazy

Editor                    : Gadis Enia

Penerbit                : Author Publishing

Cetakan                 : IV/ 2010

Tebal                     : 546 Halaman

ISBN                      : 978-979-3604-35-0

*) Sumber Gambar: is-store.com

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun