Mohon tunggu...
Meliya Indri
Meliya Indri Mohon Tunggu... Guru - Innallaha ma'ana

Semoga kita bisa berteman..

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Lewat Tulisan, Guru Berbagi, Guru Memberi

22 November 2014   05:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:09 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1416584438259557511

[caption id="attachment_355436" align="alignnone" width="620" caption="kompas.com"][/caption]

Seharusnya setiap guru menjadi penulis. Banyak moment special yang dialami anak-anak yang bisa  ditulis dan dibagikan oleh guru. Setelah drop menulis karena suatu masalah, kalimat ini menjadi penyemangat saya untuk menulis kembali ketika membaca buku “Sekolahnya Manusia.”

Untuk apa guru menulis? Pertanyaan ini jelas memiliki banyak jawaban, dan saya bingung harus mulai mengurainya dari mana. hehee.. Menulis, bagi saya adalah cara untuk mengikat makna dan memelihara ingatan. Manusia memiliki banyak kekurangan, salah satunya mengingat. Menulis, dapat dijadikan sebagai tempat penyimpanan ilmu yang paling aman. Manfaatnya jika dibaca bisa dirasakan oleh siswa, teman sejawat, orang tua, dan berimbas kembali ke diri sendiri.

1. Untuk Diri Sendiri

Lakukan yang terbaik, lalu petiklah manfaat. Kalimat ini selalu saya ingat ketika lelah melakukan sesuatu yang padahal sesuatu itu baik untuk saya. Semua yang dilakukan dengan niatan tulus, manfaatnya selalu kembali pada diri sendiri, saya selalu percaya itu. Termasuk menulis. Banyak guru yang memperoleh keuntungan berupa materi, punya banyak teman, banyak koneksi, dan bisa mengembangkan diri melalui hasrat menulis. Semua manfaat ini kembali pada diri sendiri.

Hasil menulis rutin di blog besar seperti kompasiana, pasti sudah dirasakan setiap kompasianer. Punya banyak teman, kerabat, dan saudara. Kompasianer yang menikmati kopdaran di K-nival pasti merasakannya. Bagi blogger, tak ada yang lebih menyenangkan selain bertemu di dunia nyata dengan sahabat-sahabat penulis di sini.

Kembali ke dunia nyata, guru cerdas yang membuat buku materi/ paket untuk siswanya akan lebih banyak manfaatnya. Guru adalah orang terdekat yang tahu permasalahan, dan kebutuhan siswa. Bagaimana menyampaikan materi, dan menerapkan materi yang kontekstual yang sesuai dengan siswinya, guru jauh lebih tahu. Guru yang menyusun buku paket sendiri lebih bisa mengembangkan diri dan paham materi, keterampilan pedagogi dan professional semakin meningkat.

2. Untuk Siswa

Menulis berarti menyalurkan energy positif kepada siswa untuk memanfaatkan waktu dan internet dengan tepat. Ketika mulai mengenal dunia internet, anak-anak dihadapkan pada hutan belantara yang jika tidak diarahkan akan tersesat. Dengan mudah mereka bisa terbawa arus negative. Membuat mereka asyik dan senang menulis sesuatu yang bermanfaat di internet bisa melatih keterampilan menulis mereka.a

Memberi pengaruh dan energy positif siswa untuk menulis sesuatu yang bermanfaat, membuat siswa semakin cerdas dan memanfaatkan waktu dengan baik adalah upaya untuk mengalihkan perhatian mereka ke arah yang tidak semestinya dilakukan.

3. Untuk Teman Sejawat

Saya sering browsing, kegiatan-kegiatan apa yang dirancang oleh guru atau orang tua di luar negeri untuk menstimulasi siswa toddler. Kalau kurang paham dengan kerumitan bahasanya, saya jadi penasaran, dan ingin belajar bahasa Inggris lagi. Ini salah satu manfaat besar yang saya rasakan. Guru yang mau menuliskan kegiatan bermanfaat/ metode-metode pembelajaran inovatif, bisa menginspirasi guru-guru di seluruh dunia. Apa salahnya membagi sesuatu yang bermanfaat? Kalau manfaatnya meluas, pahala dan kepuasan meluas juga kan?

4. Untuk Orang tua

Orang tua, khususnya ibu seorang balita memiliki tugas yang besar, menurut saya. Masa-masa golden age adalah periode penting perkembangan otak  anak. Seandainya semua ibu paham ini, dan paham bagaimana menstimulasi bayi agar perkembangannya maksimal, banyak generasi muda cerdas yang kita lahirkan.

Kembali lagi, apabila guru-guru AUD (anak usia dini) mau menulis, mereka akan menginspirasi banyak ibu untuk merancang permainan bermanfaat bagi anak.

Luar biasa banyak manfaatnya, kalau guru mau tulus menulis untuk berbagi. Dan secara fitrah, setiap manusia akan menjadi lebih bahagia ketika memberi (giving) lebih banyak daripada menerima. –Majalah Teachers Guide.

Semoga ini bermanfaat,

PS. Dear Teachers… untuk tanggal 25 November kalau saya nggak sempat posting tulisan..  Selamat  Hari Guru…

Ditulis untuk mengikuti lomba Kompasiana - Tonato Foundation Blog Competition: Pentingnya Guru Menulis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun