Memaafkan orang yang telah menyakiti kita adalah hal yang kadang tidak dapat kita lakukan. Berat rasanya ketika kita begitu saja memaafkan kesalahannya sedangkan dia tidak ada kata maaf sedikitpun terucap dari bibirnya. Apakah itu bisa kita benarkan, ketika kita dengan lapang dada memaafkan?.
Saya sendiri sering merasakan hal yang sama ketika saya disakiti dan dikecewakan oleh orang terdekat saya sendiri. Maaf pun darinya tidak saya dapatkan, malah kejadian itu terus berulang sampai sabar pun sudah tidak ada lagi. Tetapi, saya hanya bisa diam dan menangis untuk itu semua.
Saya suatu ketika pergi ke gereja untuk mengikuti ibadat, kemudian pastor pun berkhotbah dan disana secara kebetulan dia berkhotbah tentang memaafkan 7x77x yang artinya memaafkan tanpa batas. Kemudian, saya merasa dibukakan hati dan pikiran kembali. Saya pun mulai merefleksikan apa yang saya dengar dari khotbah tersebut.
Ternyata saya memang sering mendapat perlakuan yang tidak baik itu tetapi jika saya bandingkan dengan yang dialami oleh Yesus sendiri yang disalibkan di kayu salib untuk menebus dosa manusia, rela memaafkan orang-orang yang menyalibkan Dia. Siapakah saya yang hanya ciptaannya ini yang tidak bisa memaafkan sesama saya yang telah menyakiti hati saya.
Mulai dari hari itu, saya pun mulai membuka hati untuk memaafkan sesama yang berbuat salah itu dengan ikhlas. Saya tetap berdoa memohon kebijaksanaan untuk mengikhlaskan semuanya, berat memang tetapi kita harus mulai melakukannya. Jadi mari kita mengikhlaskan dan memaafkan orang yang telah berbuat salah kepada kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H