Mohon tunggu...
HILDEGARDIS LAHAGU
HILDEGARDIS LAHAGU Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Play badminton

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kenangan Terakhir Bersama Ayah

12 September 2024   20:36 Diperbarui: 12 September 2024   20:52 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Pada saat 2022 yang lalu, saya kehilangan ayah saya, dia selamanya pergi dariku, seminggu sebelum kepergiannya banyak kenangan yang saya alami selama saya merawat ayah saya, satu hal yang tidak pernah saya lupakan adalah saat ayah berkata kepada saya "anakku suatu hari nanti ayah pasti bangga melihat kamu berdiri di depan umat untuk berkhotbah" kenapa ayahku bisa mengatakan hal itu karena pada dasarnya saya kuliah di kampus swasta katolik yang berfokus menjadi seorang katekis, guru agama atau menjadi pelayan pastoral. Saya hanya tersenyum dan berkata "kalau begitu ayah harus berjanji untuk sembuh" ayah saya hanya tersenyum lepas penuh arti sambil menganggukkan kepala.

1 Minggu pun berlalu saya sudah kembali ke kampus untuk melanjutkan aktivitas saya sebagai seorang mahasiswa karena beberapa hari saya izin untuk merawat ayah saya. Tepat pada hari Senin 05 Desember 2022 dini hari sekitar jam 01.30 saya dikejutkan dengan suara teriakan Tante saya dan berkata"nak, ayahmu sudah sembuh dari penyakitnya dan dia sudah tenang bersama Bapa di surga sekarang" saat saya mendengar hal tersebut saya hanya bisa terpaku diam tak berdaya apalagi saya dalam keadaan baru bangun, setengah sadar dan tidak dan Tante saya mengulangi perkataannya sekali lagi yang membuat tangis saya seketika pecah dalam diam.

Saya kemudian siang harinya pulang ke kampung saya menemui ayah saya untuk terakhir kalinya sampai pada pemakaman di tempat peristirahatan terakhirnya, saya berdoa dalam hati semoga ayah saya ditempatkan di sisi Tuhan di surga. Pesan terakhir ayah akan selalu saya tanamkan dalam hati untuk mewujudkannya dan saya percaya perjalanan untuk mewujudkan itu juga ada doa seorang ayah yang sangat menginginkan kesuksesan untuk anak perempuannya.

I Love You Ayah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun