Mohon tunggu...
HILDEGARDIS LAHAGU
HILDEGARDIS LAHAGU Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Play badminton

Selanjutnya

Tutup

Diary

Cukup Mengaguminya dalam Diam

29 April 2024   20:16 Diperbarui: 29 April 2024   20:29 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Suatu hari, 3 tahun yang lalu di sekolah tepatnya, aku bertemu dengan seorang cowok yang tampaknya dia adalah orang yang sangat dingin, aku dan dia berada pada satu kelas yang sama, kesan pertamaku ketika melihatnya adalah bahwa dia tidak akan mau bergaul dan cenderung menyendiri, waktu pun berlalu ternyata setelah lama mengenal dan memperhatikan dia, aku mulai sadar bahwa dia tidak seperti yang aku bayangkan, dia adalah orang yang sangat baik, perhatian, penuh kasih dan banyak lainnya, yang awalnya aku merasa dia adalah seseorang yang dingin, cuek sekarang berbanding terbalik dengan pendapatku sebelumnya, sekarang kami berteman baik, tapi sayangnya pertemanan itu tidak berlangsung lama, ternyata aku mengagumi dia secara diam-diam, sampai aku tau bahwa dia telah berpacaran dengan dengan kawan kelas ku juga, sejak saat itu aku mulai pelan-pelan menjaga jarak dengan dia karena aku tau pasti ceweknya itu akan cemburu ketika melihat cowoknya dekat dengan cewek lain walaupun ceweknya tau kami berteman baik, mungkin karena aku juga mengaguminya dalam diam sehingga tekadku untuk menjauhi dia semakin besar, dia pun sempat bertanya kenapa aku terlihat cuek kepadanya dan bahkan menjauhi dia dalam setiap kesempatan tapi aku hanya menjawab aku tidak menjauhimu mungkin hanya perasaanmu saja, jika dikatakan bahwa apakah aku dengan ikhlas menjauhi dia tentu dalam hati tidak, karena sebenarnya aku tidak bisa melakukan itu buktinya, aku selalu kepikiran akan hal itu sampai kebawa mimpi, kenangan akan momen besama-sama dengan dia semakin membuatku sedih jika memikirkannya, tapi akpa boleh dikata ya walaupun ada pepatah mengatakan sebelum janur kuning melengkung masih ada kesempatan, tapi aku tidak mau terlalu berharap sehingga pada akhirnya aku juga yang akan patah hati dan akhirnya berdampak tidak baik bagi diriku sendiri, aku hanya selalu mencoba untuk memendam perasaanku saja dan mengikhlaskan semuanya, aku tau dia adalah orang baik maka dia pantas juga mendapatkan yang baik, karena mengaguminya dalam dia adalah salah satu caraku untuk mencintainya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun