Makan di pinggir pantai sudah pernah, di pinggir sungai pun sudah pernah, kalau di tengah sungai?Â
Dunia pariwisata memang selalu menghadirkan penawaran menarik yang berbeda dari yang lainnya. Ide-ide kreatif dibuat untuk memberikan pengalaman baru bagi wisatawan.
Minggu lalu, saya bersama seorang sahabat, berkesempatan pergi ke Bali. Kali ini, kami ke daerah Ubud. Kami memilih sebuah Hotel bintang lima. Karena Bali masih dalam masa peralihan setelah pandemi mulai berangsur mereda, kami bisa mendapatkan kamar mewah dengan harga yang cukup terjangkau.
Hotel ini menawarkan salah satu paket "Rafting Brunch". Menarik sekali. Sebuah sensasi makan siang menuju sore, di tengah suangai dengan pemandangan alam Ubud.Â
Kami masih mendapat harga spesial yaitu sebesar Rp 500 ribu  dengan pilihan makanan Indonesian atau Western.
Kami membuat janji untuk hari Kamis sore pukul 15.00, namun ternyata hujan tak kunjung berhenti. Memang saat ini sudah memasuki musim hujan, sehingga setiap sore kemungkinan besar akan terjadi hujan. Akhirnya pesanan kami pun terpaksa ditunda hingga hari berikutnya.
Hari berikutnya, kami sengaja memilih waktu pukul 11.30. Untuk meminimalisir kemungkinan bahwa akan terjadi hujan kembali. Disamping itu, hari itu juga adalah hari terakhir kami menginap di Ubud. Kami tidak boleh gagal.
Pihak Hotel kemudian menghubungi kami, bahwa debit air masih cukup tinggi dan arus cukup kencang sehingga, dengan alasan keamanan, belum dapat memastikan apakah kami dapat makan siang di lokasi.Â
Namun beberapa saat kemudian, akhirnya pihak Hotel menyatakan bahwa kami bisa melakukan "Rafting Brunch" dengan pengawasan beberapa tim. Syukurlah!