Orang yang merasa susah dan merasa lahir dari keluarga susah akan bilang "Kamu tidak ada empati. Dari lahir sudah dapat privilege terlahir di keluarga berkecukupan". Padahal dalam agama yang saya anut, Tuhan telah menjamin kecukupan bagi umatnya.
Anda pernah mendengar kabar bahwa bansos Pemerintah digunakan untuk belanja baju? Atau cerita tentang ibu-ibu yang mencairkan dana bantuan pendidikan yang seharusnya digunakan untuk pembelian seragam dan perlengkapan sekolah.
Rumah bedeng yang saya lewati di dekat rumah saya bahkan memiliki televisi layar datar dan kulkas yang bagus.
Ketika saya naik metromini saya mendapati pengamen yang memiliki handphone yang lebih baik daripada handphone yang saat itu saya gunakan, yang meruapakan handphone lawas bekas penggunaan ayah saya. Ya, saya tetap naik metromini meski pendapatan saya mampu membayar ojek atau bahkan taksi saat itu.
Orang yang tidak mengerti keuangan, jika diberi uang akan memikirkan bagaimana "menghabiskan" uang itu. Bukan untuk membayar kebutuhan pokok atau hutang, tetapi justru membeli barang-barang baru yang diinginkan. Tidak memikirkan jangka panjang tapi justru membeli apa saja yang ingin dibeli karena takut tidak dapat mendapat kesempatan lain.
Film "Orang Kaya Baru" tahun 2019 yang diperankan oleh Lukman Sardi, Cut Mini dan Raline Shah dapat memotret fenomena ini dengan sangat baik.
Saya pernah mengalami masa sulit dalam keuangan, yang akhirnya mengharuskan saya untuk mengaktifkan kartu kredit dari Bank yang saya ceritakan pada awal tulisan ini. Saya yang awalnya sudah "merasa" melek keuangan akhirnya belajar lagi. Saya membeli berbagai buku keuangan dan berhasil melewati masa-masa itu dengan baik. Tidak mudah tapi saya berhasil menyelesaikannya.
Saya tidak mengatakan berhutang itu buruk. Saya justru merasa bahwa kredit yang terukur bisa sangat membantu kita untuk meningkatkan kualitas hidup dan juga membesarkan bisnis. Tapi tentu dengan pengetahuan yang cukup.
Membeli buku memang butuh "pengorbanan". Jika membutuhkan ilmu gratis, maka saat ini banyak pakar keuangan yang memberikan ilmu gratis melalui media sosial baik youtube maupun instagram. Itupun setidaknya harus modal kuota.Â
Tapi menurut saya membeli buku senilai Rp 150.000,- yang bisa membantu kita menyelesaikan hutang Jutaan Rupiah dan bahkan membantu kita untuk memiliki keuangan stabil dan masa depan yang terjamin jauh lebih ekonomis daripada membayar cicilan kredit pinjol.
Jelas ilmu adalah investasi yang berharga. Anda bisa mengubah seluruh sisa hidup Anda jika mau belajar.