Luka bakar merupakan sebuah cedera yang terjadi akibat adanya pajanan terhadap sesuatu baik itu panas, bahan kimia, radiasi atau bahkan arus listrik. Â Perpindahan energi yang terjadi dari sumber panas ke tubuh manusia inilah yang dapat menyebabkan urutan kejadian hingga pada kasus yang paling berat yang dapat menyebabkan destruksi jaringan irreversible.
Faktor yang dikaitkan dengan kematian yang diakibatkan luka bakar adalah individu dewasa yang berusia 65 tahun dan lebih tua serta anak yang berusia kurang dari 5 tahun. Lansia lebih rentan terhadap api dan cedera luka bakar dikarenakan adanya penurunan ketajaman penglihatan, kedalaman persepsi, indra penghidu, dan pendengaran. Sehingga faktor ini meningkatkan risiko ketidaksengajaan awal mula kebakaran dan mengurangi kemampuan untuk selamat.
Rumah merupakan tempat yang paling umum dapat terjadinya luka bakar akibat terjadinya kebakaran yaitu sebesar 43%. Ada banyak penyebab terjadinya kebakaran seperti memasak yang tidak diawasi, minyak yang mudah terbakar, bahan rokok dan bahan-bahan yang sering terbakar seperti sampah dan kasur.
Berdasarkan literature, lebih dari 1.200 kematian pada lansia yang berusia 65 tahun dan lebih tua terjadi setiap tahunnya. Penyebab utama kematian terkait kebakaran sendiri adalah merokok, pemanas dan memasak. Seperlima kematian terjadi pada lansia yang terbaring di tempat tidur dan yang mengalami gangguan tertentu secara fisik.
Sehingga lansia berisiko lebih tinggi untuk mengalami luka bakar dengan semua tingkat derajat keparahan dari luka bakar yang diakibatkan kebakaran. Luka bakar yang umum terjadi pada lansia adalah yang diakibatkan oleh baju yang terbakar atau luka bakar akibat air yang terlalu panas.
Memberikan asuhan keperawatan pada lansia dengan luka bakar adalah sebuah tantangan yang unik. Lansia biasanya akan menunda melakukan perawatan atau terapi sehingga dapat meningkatkan risiko infeksi. Â Selain itu, asuhan keperawatan juga dipersulit oleh penyakit kronis lainnya yang diderita. Tidak hanya itu, mereka mungkin tinggal sendirian sehingga dapat berpotensi membuat luka bakar menjadi letal pada lansia.
Mencegah terjadinya hal-hal yang disebutkan di atas, penting kiranya pencegahan luka bakar pada lansia untuk disebarluaskan guna membantu mengurangi tingkat kejadian luka bakar. Beberapa yang dapat dilakukan yaitu:
- Meminta kerabat atau tetangga secara rutin untuk memeriksa bau gas
- Periksa baterai detektor asap satu kali dalam sebulan
- Memakai pakaian yang pas badan ketika memasak
- Menggunakan alat pengatur waktu memasak dengan alarm yang keras
- Hindari meletakkan barang apapun pada alat pemanas
- Mengatur suhu pemanas air panas tidak melebih 4,9oC
- Memasang alat anti-luka bakar pada pipa leding kamar mandi
- Edukasi untuk tidak merokok di rumah
Tetap waspada meskipun di rumah sendiri karena kecelakaan dapat terjadi kapan saja. Lakukan langkah pencegahan di atas untuk menyelamatkan nyawa dan mengurangi kejadian luka bakar pada lansia.
Sumber: LeMone, Priscilla. 2015. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Ed. 5, Vol. 2. Jakarta: EGC.
Penulis: Meli Nor Arista