Mohon tunggu...
melinnasilla
melinnasilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

disisAnotherMe

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Berbahasa Indonesia dan Kecakapan Berbahasa Masa Kini

25 November 2024   11:17 Diperbarui: 25 November 2024   11:45 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah pesatnya arus globalisasi, bahasa tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai pembentuk identitas dan sarana untuk memelihara kebudayaan. Di Indonesia, bahasa yang memainkan peran utama dalam hal ini adalah Bahasa Indonesia, yang telah menjadi simbol persatuan dan kebanggaan nasional. Namun, di era digital dan media sosial ini, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar menghadapi tantangan tersendiri. Lalu, mengapa penting bagi kita untuk menjaga kecakapan berbahasa Indonesia di zaman yang semakin maju ini? Berikut adalah beberapa alasan dan pandangan yang menarik terkait pentingnya berbahasa Indonesia di era sekarang.

Bahasa Indonesia, sebagai bahasa nasional, memiliki fungsi yang jauh lebih besar dari sekadar alat komunikasi sehari-hari. Sejak ditetapkan sebagai bahasa persatuan pada Sumpah Pemuda 1928, bahasa Indonesia telah menjadi elemen penting dalam menjaga keharmonisan bangsa yang terdiri dari lebih dari 17.000 pulau dan ratusan suku bangsa dengan bahasa daerah yang beragam. Bahasa Indonesia menjadi jembatan yang menghubungkan seluruh elemen masyarakat dari Sabang hingga Merauke.

Namun, selain sebagai alat pemersatu, bahasa Indonesia juga berfungsi sebagai simbol identitas bangsa. Setiap kata yang diucapkan dalam bahasa Indonesia mencerminkan karakter dan budaya bangsa. Keberagaman yang ada di Indonesia turut mempengaruhi kekayaan kosakata bahasa Indonesia, yang diwarnai oleh pengaruh bahasa daerah dan bahasa asing. Dengan menggunakan bahasa Indonesia, kita tidak hanya berkomunikasi, tetapi juga melestarikan warisan budaya yang telah ada selama berabad-abad.

Di zaman serba digital ini, bahasa Indonesia menghadapi tantangan besar. Salah satunya adalah pengaruh kuat bahasa asing, terutama bahasa Inggris, yang masuk dalam berbagai aspek kehidupan kita. Seiring dengan kemajuan teknologi, semakin banyak istilah asing yang digunakan, baik dalam dunia pekerjaan, teknologi, hingga hiburan. Misalnya, kata-kata seperti "selfie," "meeting," dan "hashtag" semakin sering digunakan tanpa adanya padanan kata dalam bahasa Indonesia yang diterima secara luas.

Tidak hanya itu, bahasa gaul dan penggunaan singkatan di media sosial juga semakin mengikis kebiasaan berbahasa Indonesia yang baik. Dalam komunikasi sehari-hari, kita sering mendengar penggunaan bahasa yang tidak baku, seperti "gw," "gws," atau "btw," yang meskipun umum digunakan, kurang tepat dari segi tata bahasa. Fenomena ini menjadi tantangan dalam menjaga kecakapan berbahasa Indonesia, terutama di kalangan generasi muda.

Memasuki dunia digital, kemampuan berbahasa menjadi lebih penting dari sebelumnya. Namun, kecakapan berbahasa tidak hanya terbatas pada kemampuan berbicara dengan baik, tetapi juga mencakup kemampuan menulis dengan benar di dunia maya. Dalam dunia media sosial, di mana komunikasi sering kali bersifat singkat dan tidak formal, penting bagi kita untuk tetap mengutamakan kesopanan dan kejelasan dalam setiap pesan yang disampaikan.

Kecakapan berbahasa Indonesia di era digital juga menuntut kita untuk dapat beradaptasi dengan berbagai format komunikasi. Misalnya, menulis di blog, membuat konten video, atau berdiskusi di forum online, semuanya memerlukan pemahaman yang baik tentang bagaimana bahasa Indonesia digunakan dengan efektif. Oleh karena itu, kemampuan literasi digital, yang mencakup kemampuan menulis dan berkomunikasi secara efektif di platform online, harus menjadi bagian dari pendidikan berbahasa di sekolah dan universitas.

Selain itu, penting untuk menyeimbangkan antara penggunaan bahasa Indonesia yang baku dan bahasa gaul dalam komunikasi sehari-hari. Menggunakan bahasa yang tepat sesuai konteks akan memperkaya pengalaman komunikasi kita, sekaligus menjaga kelestarian bahasa Indonesia.

Salah satu hal positif yang muncul dari kemajuan teknologi adalah kemudahan dalam mengakses informasi, termasuk dalam pembelajaran bahasa. Aplikasi seperti Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online memungkinkan kita untuk memeriksa ejaan atau mencari sinonim kata dengan mudah. Platform pembelajaran bahasa juga semakin berkembang, memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk belajar Bahasa Indonesia dengan cara yang lebih menyenangkan dan interaktif.

Media sosial, meskipun seringkali menjadi sarana penyebaran penggunaan bahasa yang kurang baku, juga bisa menjadi alat untuk memperkuat bahasa Indonesia. Konten edukasi yang disajikan dalam bahasa Indonesia di berbagai platform, seperti YouTube, Instagram, dan Twitter, dapat mempengaruhi banyak orang, terutama generasi muda, untuk lebih peduli pada penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Namun, ini juga mengingatkan kita pada tantangan penggunaan bahasa yang serba cepat dan sering kali tidak memperhatikan kaidah bahasa. Oleh karena itu, kita harus bijak dalam menggunakan teknologi untuk memperkuat, bukan justru merusak, keberlanjutan bahasa Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun