Wabah Covid-19 yang menyerang Indonesia akhir tahun 2019 berdampak pada sebagian besar aspek kehidupan. Contoh yang terkena dampak pandemi ini adalah bidang ekonomi dan pendidikan. Di Indonesia sebanyak 68.801.708 peserta didik dan 4.183.591 tenaga pengajar mulai dari jenjang usia dini sampai ke jenjang yang paling tinggi terkena dampaknya.
Hal ini juga berdampak pada kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata). KKN pada tahun ini sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya tetapi fokus utama tetap ditujukan untuk  melakukan pengabdian secara langsung terhadap masyarakat , melalui teori dan praktek ilmu pengetahuan, teknologi serta seni yang diharapkan mampu membangun rasa kepedulian dan tanggung jawab di tengah berbagai permasalahan yang ada di masyarakat khususnya pada masa pandemi Covid-19 saat ini. Untuk itu KKN tahun 2021 kembali menyongsong tema "Back to Village III" yang dilakukan mandiri di daerah masing-masing dengan sistem daring.
Dengan banyaknya kasus kematian karena covid-19, pemerintah mengambil langkah cepat untuk memutus rantai persebaran virus dengan melakukan penerapan social distancing dan menghentikan pembelajaran secara langsung. Dan menerapkan kebijakan baru dimana kegiatan belajar mengajar dilakukan secara online dari rumah masing-masing. Untuk itu banyak peserta didik dan tenaga pengajar yang harus beradaptasi dengan kebiasaan baru ini. Tentunya hal ini menimbulkan permasalahan baru dimana sebagian dari siswa dan tenaga pengajar yang masih belum melek tekhnologi sehingga menghambat kegiatan belajar mengajar online. Tak terkecuali siswa-siswi yang ada di desa Sukowiryo. Â Sukowiryo merupakan salah satu desa yang ada di Kabupaten Bondowoso, Provinsi Jawa Timur. Desa Sukowiryo memiliki luas wilayah 2,85 km dan terdiri dari 4 dusun yaitu dusun Wangkal, Sentong, Sentong Krajan dan Blumban. Desa ini berjarak 11 km dari pusat kota Bondowoso.
Dengan adanya permasalahan tersebut banyak siswa siswi yang resah karena mereka sebelumnya belum pernah mengikuti pembelajaran yang dilakukan secara daring, selain itu mereka juga belum pandai menggunakan teknologi, mereka merasa kesulitan untuk mengikuti pembelajaran. Begitupula dengan orang tua murid sebagian besar dari mereka juga belum pandai menggunakan teknologi sehingga merasa kesulitan ketika mendampingi anaknya belajar daring.
Dengan kegiatan KKN BTV III ini penulis berniat untuk memberikan pembekalan tentang "Inovasi Penggunaan Media Pembelajaran Daring dan Strategi Pembelajaran Daring yang Efektif guna Menciptakan Pembelajaran yang Optimal" yang ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan siswa dalam menggunakan media pembelajaran daring secara kreatif dan orang tua bisa mengetahui strategi belajar yang tepat untuk mendampingi anaknya mengikuti sekolah daring secara optimal. Kegiatan ini dilakukan selama 30 hari mulai tanggal 11 Agustus- 9 September 2021.Â
Penulis merencanakan Program Kerja melalui beberapa tahapan. Pada minggu pertama, melakukan observasi dan survey kepada target sasaran yang mana adalah siswa dan orang tua untuk mengetahui masalah apa yang dihadapi. Pada minggu kedua, melakukan pengenalan dan pendampingan penggunaan media pembelajaran daring kepada siswa dan orang tua. Pada minggu ketiga, melakukan pengarahan tentang strategi pembelajaran daring yang berguna untuk meningkatkan motivasi dalam mengikuti pembelajaran daring dan untuk para orang tua diharapkan dapat memberikan arahan kepada anaknya dalam mengikuti pembelajaran sehingga suasana belajar bisa lebih menyenangkan. Dan yang terakhir minggu keempat, melakukan monitoring dan evaluasi kepada sasaran apakah pembekalan yang telah diberikan sudah dapat diaplikasikan dalam kegiatan belajar sehari-hari.
(Melinia Andini/ KKN BTV Kelompok 13/ Sukowiryo/ Bondowoso/ Ir. Gatot Subroto)
