Mohon tunggu...
Kukuh Melindha Dwi lestari
Kukuh Melindha Dwi lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa uin sunan kalijaga

hobi: membaca, berolahraga, menulis kepribadian: saya seorang yang ekstrovert dan suka menulis konten favorit: tentang pembelajaran dan olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Dunia Maya dalam Genggaman Usia

1 Oktober 2023   21:06 Diperbarui: 1 Oktober 2023   21:19 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dunia memang cangkupan luas untuk seisi alam semesta. Namun, masa sekarang dunia bukanlah hal yang berbatasan dan tak bisa dijangkau, Mungkin orang zaman dahulu memikirkan bahwa untuk sampai ke suatu belahan yang lain itu sangatlah jauh tetapi sekarang, tentulah tidak bagi masa sekarang. Globalisasi merubah segalanya baik sosial, budaya, lokomotif dan administrative.

Dahulu untuk memperoleh suatu kabar seseorang harus berani bersusah payah untuk mencari dan mengirim dengan alat bantu yang masih tradisional sehingga untuk mendapatkannya tentu dalam waktu yang tidak singkat. Akan tetapi, kita patut bersyukur dimasa sekarang segalanya bisa kita akses dengan satu alat yaitu gadget tetapi, betapa mirisnya dunia maya ini di salah gunakan hanya untuk kepentingan pribadi dan golongan.

Menurut data APJII menggunaan internet di Indonesia mencapai 215, 63 juta pada tahun 2022-2023 mengalami peningkatan 2,67 persen di banding pada periode sebelumnya sebanyak 210,03 juta pengguna.

Sampai detik ini penggunaan dunia maya di Indonesia terpantau luas tetapi, bagaimana ketika penggunaanya tanpa memandang usia dan di luar pengawasan? Tentu bisa merugi bukan.

Belakangan ini terlihat berita nyata tentang bullying yang marak  di media sosial tetapi tidak jarang pula pemberitaan tentang anak yang berprestasi. Nah sebuah perbandingan yang membuat kita untuk membuka mata dan pikiran untuk membayangkan semua hal tersebut.

Penggunaan gadget atau berkecimpung di dunia maya tentu tidaklah mudah karena sebagai sesama pengguna kita harus bisa melek kreatifitas bermoral hal tersebut bisa kita mulai dengan hal-hal kecil yaitu berkomentarlah dengan bahasa yang sopan, janganlah menyebar bullying lewat media sosial karena, dengan menyebarkannya maka sama seperti mengajarkan kepada khalayak lalu mereka yang masih dalam tahap berkembang secara mental dan daya serap terkadang mereka membaca lalu meniru seakan-akan hal yang mereka lakukan itu benar dan terpandang akan tetapi malah berbalik merugikan semua pihak. 

Tanamkanlah pada semua pihak untuk bisa memberikan pengajaran yang edukatif dan bermanfaat untuk sdm yang lebih cerah dapat melalui konten maupun pengajaran di secara langsung.

Maraknya bullying di sekolah tentu saja membuat miris bagi pendengarnya apalagi mental korbannya dan bullying ini sendiri tanpa kita sadari pula mereka belajar dari jejaring sosial lantas melakukan peniruan oleh sebab itu di masa sekarang pengawasan penggunaan gadget apabila penggunanya masih dibawah umur tentu haruslah di awasi baik secara langsung maupun tidak langsung. 

Mungkin saja hal ini menimbulkan pro kontra oleh siapapun akan tetapi, untuk menuju indahnya masa mendatang dan hilangnya bullying, kasus tak bermoral seharusnya bisa kita terapkan. 

Mulai dari  jika di sekolah alangkah baiknya sekolah mengajarkan bagaimana cara menggunakan internet sebagai fasilitas menuju jalan yang cemerlang lantas, alih-alih mengajarkan secara tegas tanpa memojokkan seseorang dan menyelidikinya secara teliti apabila terjadi sebuah kasus bullying bisa jadi melalui pengecekan media sosial atau situs yang dikunjungi sang pelaku.

Dan diluar sekolah baik pribadi maupun orangtua juga harus menerapkan etika sosial media dan jam-jam yang untuk membatasi diri bersosial media yang topiknya tidak berguna lalu mengalihkan diri dengan bersosial media yang berguna untuk masa depan contohnya membaca blog tentang belajar, membuat konten edukatif dan bermain game yang mengasah memori perkembangan otak juga meninggalkan situs-situs terlarang. Namun demi menjaga kestabilan diri sebagai siswa maupun khalayak tentu harus mengetahui kapan waktu untuk berhenti memegang gadget dan kapan harus menggunakannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun