Mohon tunggu...
Melinda PerSa
Melinda PerSa Mohon Tunggu... -

Ratu lebah warna merah ^^

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

IBF (Bukan) Dadakan

10 Maret 2014   18:50 Diperbarui: 13 Juli 2015   22:57 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena setiap tahun pasti ke senayan (Baca: Gelora bung Karno) jadi berani protes gini.

Sebelumnya saya mau dengar, mana suara temen-temen yang sudah ke bookfair? *Oke-oke cukup :D*

Apa keluhan kalian selama disana? *ngegerutu dalam hati -_-* Yap.... sama.

saya akan membeberkan keluhan-keluhan kalian yang harga mati banget dan nggak bisa bantah J. kita lihat event apakah itu?yap...Islamic Book Fair , yang bertemkan “Saatnya Umat berkarakter Qurani”.

Tapi hal pertama yang menjadi keluhan ketika event yang setiap tahunnya digelar ini adalah “tempat ibadah” nya. U know lah, what i mean?? Kemarin saya ke bookfair, begitu juga di tahun-tahun sebelumnya. Tenda besar berdiri dan dijadikan tempat ibadah “dadakan”. Bagaimana dengan tempat wudhunya? Mirisnya tahun ini tempat wudhu benar-benar tidak “wajar” untuk kaum wanita karena terbuka, right? Jadi sya memilih sholat di musholla dalam GBKwalaupun harus terhimpit. Tahun lalu tempat wudhu tertutup dengan tenda walaupun air yang mengalir dari keran amat minim. Bahkantahun sebelumnya lagi, sempat tidak ada airyang keluar dari keran untuk berwudhu. sebotol aqua sedangpun dijadikan air wudhu “dadakan”.

Usaha yang sudah di terapkan panitia IBF harus dihargai , tapi melihat dari setiap tahunnya GBK pasti menjadi tempat event Islamic Book fair. Kenapa tidak dibangun saja masjid besar yang layak untuk dijadikan tempat beribadah umat muslim/ah. Apakah rugi? Tentu tidak,Gelora Bung Karno selalu menjadi tuan rumah untukt event-event besar. Namun setahu saya, susah sekali menemukan masjid di sekitar nya (boleh diperbaiki, kalau saya salah ;)).

Kedua “kebersihan adalah sebagian dari iman” walaupun hadis ini termasuk ke dalam hadis Dhoif tapi sangatlah baik jika kita menerapkannya dalam keseharian. Jika kamu ke IBF lihatlah tempat parkirnya, seketika terlihat seperti tempat pembuangan sampah, kotor sekali. Styrofoam, kertas nasi dan segala jenis macam plastik-plastik jajanan berceceran. Tahun lalu saya menemukan 3-4 tong sampah di sekeliling tempat parkir bus yang membawa rombongan dari dalam maupun luar jawa. Namun kemarin, turun dari bis romobongan PM. Ummul Quro Al-Islami, kami semua langsung disambut oleh ceceran sampah tepat di bawah kaki. Di tempat parkir kemarin, trash bag pun saya tidak menemukannya apalagi tempat sampah. Padahal setiap tahun kita tahu pengunjung ke IBF banyak yang membawa rombongan dan rombongan itu membawa bekalnya sendiri untuk makan siang disana. Kemarin saya sempat bingung untuk membuang sampah-sampah bekas bungkusan nasi karena tidak ada tempat sampah yang kami temukan. Walhasil kardus bekas aqua gelas dan plastik yang membawa makanan tadi dijadikan tempat sampah “dadakan” lagi.

Dari awal saya menulis, berapa kali kamu menemukan kata “dadakan”?sayapercaya IBF adalah event yang penuh dengan persiapan. Tapi kenapa banyak hal yang malah terlihat seperti “dadakan”. Semoga IBF di tahun-tahun yang akan datang bisa menjadi lebih. Saya sebagai pengunjung setia yang datang setiap tahunnya sangat berharap, harapan ini benar-benar harga mati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun