Mohon tunggu...
Melinda PerSa
Melinda PerSa Mohon Tunggu... -

Ratu lebah warna merah ^^

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

All Student Special

5 Oktober 2013   00:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:59 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

all student special :D


postingan pertama untuk kelas 2 d. mereka sangat lucu, walaupun hanya kelas 1 h tahun kemarin lah yang paling polos. ulahu kembali ceria, aku lega melihatnya. hampir sebulan di kelas 2, dia terlihat murung. jarang bicara dan sangat normal :D. tapi sekarang aku bisa tersenyum lebar. ulahu mulai memain-mainkan jari telunjuk nya ketika berbicara, itu tanda ke"anehan"nya muncul. aku lebih senang melihat keanehannya dari pada ketika ia bersikap normal :D keunikan setiapa anak itu akan selalu jadi cerita.

ketika di kelas, seperti biasa selalu ada pil nasehat baru yang harus mereka telan. kadang aku takut mereka bosan mendengarnya. mari kita putar otak. aku ingin mereka andil dalam bercerita dan semua nya di mulai dari malam ini. "sekarang saya mau kalian tulis kesalahan apa saja yang terus menghantui kalian, kesalahan sekecil maupun sebesar apapun. saya harap kalian akan lega kalau sudah menulis nya atau ada yang mau bercerita pribadi secara langsung?" mimik mereka berubah. "nggak akan nyaman hati kalau kita selalu dihantui perasaan bersalah, mungkin saya bisa bantu solusinya" mereka mulai saling melirik. perlahan aku duduk, sekejap beberapa anak maju ke depan. satu persatu mengakui kesalahan yang terus menghantui mereka.

anak pertama berhasil mengocok perut ku, namun aku menahan tawa :D, dengan polos ia mengakui hal yang terus menghantui nya "kalau ke kantin dan ngantri, aku suka nusuk-nusukin mereka dari belakang pakai jarum pentul usth" rasanya aku ingin guling-guling di kelas waktu itu. aku mengerutkan kening ku "kamu merasa bersalah? berarti nggak usah di ulangin lagi yah" kataku menahan tawa.

tiba-tiba 3 anak muncul, muka mereka merah. "sepertinya ini kesalahan besar " pikirku. "usth kita bertiga pernah" kata salah satu anak dengan terbata. muka mereka semakin memerah >_<. "waktu itu hari kamis, jadwal puasa sunnah tapi kita nggak puasa padahal sebagian teman-teman puasa" suaranya mulai bergetar
"sebelum maghrib kita ke kantin dan nggak balik lagi ke masjid, kita ikut-ikutan buka puasa di depan kamar. waktu itu ada usth yang lewat, beliau nanya kita puasa atau nggak. kita jawab puasa dengan PD nya. muka usthnya langsung berubah senang, kantong plastik di tangan kanannya di kasihkan ke kita. kata beliau "saya punya martabak, saya lagi nggak puasa. kamu makan yah, masih enak koq" kita diem aja usth, karena takut "ayo makan, jangan malu-malu. saya senang dan bersyukur banget kalau kalian makan, apalagi untuk buka puasa begini" sampai plastiknya di bukain usth. kita semakin merasa bersalah aja usth. selama sholat tasbih perasaan jadi nggak enak. akhirnya kita punya inisiatif buat ngeganti kebohongan kita dengan puasa minggu depannya dan mendoakan usthnya supaya dapat rizki banyak dan kejadian itu sudah lama banget waktu kita masih kelas 1"

aku iba, sekaligus ingin tertawa. cara ia bercerita begitu polos dan apa adanya, mata mereka juga berkaca-kaca, sepertinya mereka amat merasa bersalah. aku tersenyum lama "bagus, kalian sudah berani jujur ke saya. sekarang yang jadi masalah adalah korban dari kebohongan kalian. lebih baik kalian jujur ke usthnya minta maaf dan minta ridhonya" muka mereka kembali tegang
"apa harus saya yang memintakan maaf sama beliau" mereka mengangguk mantap

inilah sebagian dari kenakalan anak-anak. akan tetapi di setiap ulah mereka, akan selalu ada hati yang senantiasa merasa bersalah, membisikan kejujuran, walaupun begitu pelan hingga tak terdengar.

nggak akan ada habisnya menceritakan anak-anak ini, tunggu postingan berikutnya yah. stay tune hahah :D

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun