Kanada telah membuat serangkaian komitmen internasional dan domestik yang giat untuk menempatkan Kanada di jalur menuju transformasi sistem energi, termasuk target untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 4045% pada tahun 2030 dari level tahun 2005 dan mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050. Selain itu, pemerintah Kanada telah berkomitmen untuk beralih ke ekonomi rendah karbon, termasuk mengurangi jejak karbon militer.
Kanada saat ini telah mengembangkan strategi komprehensif untuk mengatasi kebutuhan energi untuk tujuan pertahanan. Departemen Pertahanan Nasional (DND - The Department of National Defense) bertanggung jawab untuk memastikan bahwa Angkatan Bersenjata Kanada (CAF - Canadian Armed Forces) memiliki akses yang andal ke sumber energi yang hemat biaya, ramah lingkungan, dan meningkatkan kemampuan operasional. DND secara aktif mencari cara untuk mengurangi ketergantungan militer pada bahan bakar fosil, termasuk penggunaan biofuel, kendaraan listrik hibrida, dan teknologi hemat energi.
Salah satu kebijakan khusus terkait energi pertahanan adalah Canadian Energy Strategy for Defense (CESD). CESD adalah kerangka kerja yang memandu DND dalam membuat keputusan terkait energi yang sejalan dengan tujuan keamanan nasional, tujuan lingkungan, dan persyaratan operasional. Strategi tersebut mencakup langkah-langkah untuk meningkatkan efisiensi energi, mempromosikan penggunaan sumber energi terbarukan, dan meningkatkan keamanan energi.
Transformasi energi Kanada menghadirkan tantangan dan peluang mengingat profilnya sebagai produsen utama, konsumen dan pengekspor energi, dan sistem pemerintahannya yang sangat terdesentralisasi. Demikian kebijakan energi di Kanada sewaktu-waktu dapat berubah tergantung pada kebutuhan energi, masalah lingkungan, dan ancaman keamanan yang berkembang.
Pemerintah Kanada telah mengadopsi beberapa kebijakan energi terkait transisi ke sumber energi terbarukan. Beberapa kebijakan tersebut antara lain:
- Pan-Canadian Framework on Clean Growth and Climate Change: Pada tahun 2016, pemerintah Kanada mengadopsi kerangka kerja nasional untuk pertumbuhan bersih dan perubahan iklim. Kerangka kerja ini bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mempercepat transisi ke sumber energi terbarukan.
- Net-Zero Emissions by 2050: Pada tahun 2020, pemerintah Kanada mengumumkan komitmennya untuk mencapai emisi netto nol pada tahun 2050. Komitmen ini akan membutuhkan perubahan besar dalam produksi energi, termasuk meningkatkan penggunaan energi terbarukan dan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.
- Renewable Energy Deployment: Pemerintah Kanada telah mengambil beberapa langkah untuk mempromosikan pengembangan energi terbarukan, termasuk memberikan insentif fiskal dan memperkenalkan program pemerintah yang mendukung pengembangan teknologi energi terbarukan.
- National Energy Board Act: Pada tahun 2019, Pemerintah Kanada mengubah undang-undang tentang National Energy Board, dan mengubah nama badan tersebut menjadi Canadian Energy Regulator. Perubahan ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk mempromosikan penggunaan sumber energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.
- Infrastructure Investments: Pemerintah Kanada telah menginvestasikan dana untuk membangun infrastruktur yang mendukung pengembangan energi terbarukan, seperti jaringan transmisi listrik yang lebih kuat dan proyek energi terbarukan besar.
Kebijakan-kebijakan tersebut dibuat untuk menunjukkan komitmen pemerintah Kanada dalam mempercepat transisi ke sumber energi terbarukan dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Salah satu energi terbarukan yang sudah mulai digunakan secara signifikan oleh Kanada adalah penggunaan energi nuklir. Kanada memiliki sejarah panjang dalam pengembangan energi nuklir, dan memiliki beberapa kebijakan energi nuklir yang signifikan. Di Kanada, nuklir merupakan sumber pembangkit listrik kedua tertinggi setelah PLTA, dan menyumbang 8,9% dari total suplai energi (TES) pada tahun 2020. Kanada memiliki 4 PLTN dengan 19 reaktor operasional, berlokasi di Ontario dan New Brunswick, dengan total kapasitas terpasang 14 gigawatt (GW), termasuk pembangkit nuklir terbesar yang beroperasi di dunia dalam hal kapasitas (Bruce Power di Ontario, dengan produksi bersih tahunan sekitar 48 terawatt jam [TWh]). Nuklir menghasilkan 98 TWh listrik pada tahun 2020, menyumbang 15% dari total pembangkit listrik Kanada. Dengan potensi sumber energi yang besar dibuat kebijakan-kebijakan signifikan oleh pemerintah Kanada terkait pengelolaan sumber energi nuklir yang diantaranya adalah:
- Atomic Energy of Canada Limited (AECL): AECL didirikan pada tahun 1952 sebagai badan pemerintah yang bertanggung jawab atas pengembangan teknologi nuklir di Kanada. AECL telah mengembangkan reaktor nuklir dan teknologi bahan bakar nuklir, dan telah berkontribusi pada pengembangan industri nuklir di Kanada dan di seluruh dunia.
- Nuclear Non-Proliferation Treaty (NPT): Kanada menjadi negara pendiri NPT pada tahun 1968, dan telah memainkan peran penting dalam mengadvokasi penggunaan teknologi nuklir yang aman dan damai.
- Canadian Nuclear Safety Commission (CNSC): CNSC adalah badan pengaturan independen yang bertanggung jawab atas keselamatan dan keamanan nuklir di Kanada. CNSC memantau dan mengevaluasi operasi dan proyek nuklir di Kanada, serta mengembangkan dan menegakkan peraturan nuklir.
- Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN): Kanada memiliki 19 PLTN yang menghasilkan sekitar 15% dari total produksi listrik di negara ini. PLTN di Kanada menggunakan teknologi CANDU (Canadian Deuterium Uranium) yang dikembangkan oleh AECL, yang menggunakan uranium alam sebagai bahan bakar dan memiliki karakteristik keselamatan yang lebih baik dibandingkan dengan jenis reaktor nuklir lainnya.
- Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Berkelanjutan: Pada tahun 2015, pemerintah Kanada mengumumkan rencana untuk mengembangkan PLTN berkelanjutan dengan teknologi generasi keempat (Gen IV). Teknologi ini menggunakan bahan bakar nuklir yang lebih efisien dan aman, serta menghasilkan limbah radioaktif yang lebih sedikit.
Kebijakan energi nuklir Kanada dibentuk oleh beberapa faktor, termasuk kebutuhan akan sumber listrik yang andal dan terjangkau, kekhawatiran tentang emisi gas rumah kaca dan perubahan iklim, serta kekhawatiran tentang keselamatan dan keamanan pembangkit listrik tenaga nuklir. Kanada hingga kini memiliki sejarah panjang dalam menggunakan energi nuklir untuk pembangkit listrik. Pembangkit listrik tenaga nuklir di Kanada saat ini menyumbang sekitar 15% dari pembangkit listrik Kanada, menjadikannya sumber listrik terbesar kedua setelah pembangkit listrik tenaga air.
Pemerintah Kanada telah menerapkan beberapa kebijakan untuk mendukung pengembangan dan pengoperasian pembangkit listrik tenaga nuklir. Misalnya, pemerintah telah menetapkan kerangka peraturan yang menjamin keselamatan dan keamanan fasilitas nuklir, serta kebijakan untuk mendukung penelitian dan pengembangan di industri nuklir.Â
Pemerintah juga telah menetapkan Undang-Undang Kewajiban dan Kompensasi Nuklir, yang menguraikan tanggung jawab keuangan operator nuklir jika terjadi insiden nuklir. Undang-undang tersebut memberikan batas tanggung jawab sebesar $1 miliar untuk pembangkit listrik tenaga nuklir, yang dimaksudkan untuk melindungi masyarakat jika terjadi kecelakaan nuklir.
Namun, meskipun Kanada memiliki sejarah panjang dalam pengembangan energi nuklir dan memiliki beberapa kebijakan energi nuklir yang signifikan, tetapi seiring dengan meningkatnya kekhawatiran akan dampak lingkungan dan keselamatan, Kanada telah mulai beralih ke sumber energi terbarukan seperti energi matahari, angin dan air dan juga Komisi Keselamatan Nuklir Kanada (CNSC) telah menerapkan langkah-langkah keamanan dan inspeksi tambahan untuk memastikan keamanan pembangkit listrik tenaga nuklir Kanada. Pemerintah Kanada juga telah mengadopsi kebijakan energi nasional yang lebih berfokus pada mengurangi emisi gas rumah kaca dan mempercepat transisi ke sumber energi terbarukan.