Mohon tunggu...
Melinda Linda
Melinda Linda Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menjahit membaut acecorris

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Penggunaan Media Kartu Kata Bergambar untuk Meningkatkan Kemampuan Bahasa Anak 4-5 Tahun TKK BPK Penabur Guntur

25 November 2023   16:04 Diperbarui: 25 November 2023   16:08 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PENGGUNAAN MEDIA KARTU KATA BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA ANAK K2A TKK BPK PENABUR GUNTUR BANDUNG

Melinda

TKK BPK PENABUR GUNTUR

melinda100585@gmail.com

Abrak

 

Abstrak Subyek penelitian adalah anak kelompok K2 pada TK BPK PENABUR Guntur Bandung tahun pelajaran 2021/2022 yang berjumlah 14 anak yang terdiri atas 6 anak laki-laki dan 8 anak perempuan dengan usia rata-rata 5-6 tahun. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus, dengan setiap siklusnya dilaksanakan 2 kali pertemuan. Penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih dua bulan, yaitu mulai Bulan November sampai dengan Desember  2021.

Cara pengambilan data dalam penelitian ini adalah data tentang situasi belajar mengajar diperoleh dari lembar observasi. Berdasarkan hasil analisis data pada tiap siklus, terlihat bahwa hasil dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan. Pada pelaksanaan pembelajaran dan hasil analisis data siklus I, untuk aktivitas anak diperoleh skor ketuntasan klasikal sebesar 64% dan bahkan meningkat signifikan pada siklus II menjadi 85%. Melalui kartu kata bergambar anak-anak mengalami peningkatan secara signifikan. Jadi berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka penggunaan media kartu kata bergambar dapat meningkatkan kemampuan berbahasa anak di kelas K2A TKK BPK PENABUR Guntur Bandung.

Kata Kunci : Kemampuan Berbahasa, Permainan kartu

 

Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh atau menekankan pada pengembangan seluruh aspek kepribadian anak. Anak usia dini merupakan individu yang berbeda unik, dan memiliki karakteristik tersendiri sesuai dengan tahapan usianya. Masa ini disebut masa keemasan (golden age) dimana seluruh stimulasi dan aspek perkembangan berperan penting untuk tugas perkembangan selanjutnya . Pada akhir tahun pertama kelahiran anak dan menjelang awal tahun kedua, perkembangan dan pertumbuhan anak yang menonjol yakni mulai menunjukkan kemampuannnya untuk dapat kemampuan berbahasa. Berbahasa pada anak usia dini harus dikembangkan secara optimal agar anak mampu mengekspresikan pemikirannya dengan kata-kata yang tepat. Perkembangan berbahasa pada anak sudah dimulai sejak sebelum lahir. 

Apabila anak berhasil berkomunikasi, yang ditampilkan melalui ragam isyarat, wajah, gerak, dan perilaku dengan orang tuanya atau pengasuhnya, maka saat itu anak-anak mulai mengenal kekuatan bahasa sebagai penyebab terjadinya sesuatu. Bahasa tidak hanya sekedar merupakan media komunikasi dalam bercakap-cakap sehari-hari tetapi bahasa juga merupakan media dalam mengungkapkan isi hati, keinginan dan sebagainya serta melalui bahasa kita dapat mengetahui perbuatan yang baik dan buruk dalam bentuk lisan, tertulis, isyarat/bahasa tubuh. Standar Kompetensi membaca dan menulis pada anak usia dini 4-6 tahun TK adalah anak mampu mendengarkan, berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata dan mengenal simbol-simbol yang melambangkannya untuk persiapan membaca dan menulis (Depdiknas, 2004:23). Dengan demikan anak usia 5-6 tahun diharapkan mampu memenuhi standar tersebut. Melalui penggunaan Media Kartu Kata Bergambar Untuk Meningkatkan  Kemampuan Berbahasa Anak K2A dimana dunia anak-anak adalah dunia bermain.  Peran lingkungan dalam hal ini pendidikan anak usia dini sangat penting untuk memberikan rangsangan atau stimulasi yang bersifat menyeluruh guna mengoptimalkan aspek-aspek perkembangan anak melalui kegiatan belajar dan bermain. Pentingnya peran layanan pendidikan anak usia dini dikemukakan oleh Sofia Hartati (2005: 11-12), bahwa pembelajaran pada usia dini merupakan wahana yang memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak guna mencapai harapan yang sesuai dengan tugas perkembangannya. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini (2009:11), disebutkan bahwa salah satu standar PAUD yang tertuang dalam tingkat pencapaian perkembangan, yang berisi kaidah pertumbuhan dan 2 perkembangan anak usia dini sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. Perkembangan anak yang dicapai merupakan integrasi aspek pemahaman yaitu nilai-nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, serta sosial-emosional. Salah satu aspek yang dikembangkan sejak usia dini ialah bahasa. Kemampuan bahasa sangat penting bagi anak, karena dipakai oleh anak untuk menyampaikan keinginan, pikiran, harapan, permintaan, dan lain-lain untuk kepentingan pribadinya (Suhartono, 2005: 8). Bahasa merupakan media komunikasi karena memberikan keterampilan kepada anak untuk dapat berkomunikasi dan mengekspresikan dirinya agar anak dapat menjadi bagian dari kelompok sosialnya. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini (2009: 3-11), disebutkan bahwa salah satu standar PAUD yang tertuang dalam tingkat pencapaian perkembangan, yang berisi kaidah pertumbuhan dan 2 perkembangan anak usia dini sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. Perkembangan anak yang dicapai merupakan integrasi aspek pemahaman yaitu nilai-nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, serta sosial-emosional. Salah satu aspek yang dikembangkan sejak usia dini ialah bahasa. Kemampuan bahasa sangat penting bagi anak, karena dipakai oleh anak untuk menyampaikan keinginan, pikiran, harapan, permintaan, dan lain-lain untuk kepentingan pribadinya (Suhartono, 2005: 8). Bahasa merupakan media komunikasi karena memberikan keterampilan kepada anak untuk dapat berkomunikasi dan mengekspresikan dirinya agar anak dapat menjadi bagian dari kelompok sosialnya. Perkembangan bahasa anak usia dini menurut Rita Eka Izzaty, Siti Partini Suardiman, Yulia Ayriza, Purwandari, Hiryanto, dan Rosita Endang Kusmaryani (2008: 107-109), secara keseluruhan mencakup kemampuan mendengar, berbicara, menulis dan membaca. Salah satu bagian dari perkembangan bahasa ialah membaca. Menurut Mohammad Fauzil Adhim (2004: 25), membaca merupakan proses yang kompleks. Pada tahap ini anak mulai menunjukan proses berfikir yang jelas, anak mulai mengenali beberapa simbol dan tanda, termasuk bahasa dan gambar. Penguasaan bahasa anak sudah sistematis, anak dapat melakukan permainan simbolis, namun pada usia ini anak masih egosentris. Kemampuan membaca sudah dapat dikembangkan di Taman Kanak-kanak, seperti yang dikemukakan oleh Nurbiana Dhieni, dkk. (2008: 5.4), salah satu aspek kemampuan yang harus dikembangkan ialah kemampuan membaca dan menulis. (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini (2009: 13).  Media kartu kata bergambar adalah kartu yang berisi kata-kata dan terdapat gambar yang merupakan salah satu jenis dari media grafis yang efektif untuk menstimulasi kemampuan membaca. Media grafis yang merupakan media visual untuk menyajikan fakta, ide, dan gagasan melalui kata-kata, kalimat, angkaangka, dan berbagai simbol atau gambar (Dina Indriana, 2011: 61). Media kartu kata bergambar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengembangan dari media kartu kata dan media gambar, sehingga karakteristik media ini adalah media tersebut dilengkapi kata sebagai keterangan gambar untuk mengenalkan konsep gambar dengan lambang hurufnya. Mohammad Fauzil Adhim (2004: 71), menjelaskan bahwa kata-kata yang digunakan dalam kartu kata adalah kata yang sudah akrab dengan kehidupan anak, keakraban anak dengan kata-kata ini akan sangat membantu 5 meningkatkan responnya dalam kegiatan membaca. Mohammad Fauzil Adhim (2004: 68- 69), menjelaskan bahwa media kartu kata bergambar ini mudah untuk disusun sendiri oleh guru untuk mengajari anak membaca, karena anak akan lebih mudah belajar dengan melihat tipe huruf yang sama, selanjutnya dengan membuat sendiri alat bantu belajar maka akan meningkatkan keterlibatan psikis guru, guru cenderung lebih bersungguh-sungguh dalam mengajari anak membaca, lebih menghargai proses, dan lebih sabar dalam menjalaninya apabila sedari awal ikut merasakan bagaimana jerih payah membuat kartu kata untuk anak. Penggunaan media kartu kata bergambar ini dapat membawa anak pada lingkungan belajar yang menyenangkan dalam pembelajaran guna meningkatakan kemampuan Bahasa anak TKK BPK PENABUR Guntur dengan menggunakan media kartu kata bergambar.

 Analisis Data

Hasil analisis dari data yang didapat, penulis akan membahas tentang pengolahan data dan analisis data yang telah penulis peroleh melalui penelitian yang dilakukan, dengan menggunakan metode dan instrumen yang penulis tentukan pada bab sebelumnya. Adapun data-data tersebut penulis dapatkan melalui observasi dan wawancara sebagai metode pengumpulan data. Penulis menggunakan dokumentasi sebagai metode yang mendukung untuk melengkapi data yang tidak penulis dapatkan melalui observasi. Penelitian ini merupakan penelitian dekskriktif kualitatif, yang merupakan hasil dari observasi, dan dokumentasi yang telah penulis lakukan. Penelitian ini dilakukan di TKK BPK PENABUR Guntur. Pengambilan data dilakukan kurang lebih selama 2 bulan, dalam penelitiannya dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus dan setiap siklusnya dilaksankan 2 pertemuan. Adapun jumlah anak K2A yang dilakukan penelitian yaitu 14 anak terdiri dari 6 anak laki-laki dan 8 anak perempuan. Adapun penelitian dilakukan dengan dua siklus masing-masing siklus dilakukan dua kali pertemuan, diawali dengan masa pra-observasi dimana peneliti melakukan observasi pada anak K2A TKK BPK PENABUR Guntur tanpa diberikan Tindakan melalui kartu kata bergambar dimana anak-anak masih banyak yang belum mengetahui kata dan ada pada tingkatan anak yang belum berkembang juga mulai berkembang. Berikut penelitian yang dilakukan pada siklus I dan siklus 2 setelah diberikan tindakan.

Siklus I 

a. Perencanaan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun