Mohon tunggu...
Melindaa
Melindaa Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar SMP

Hanya sebuah manusia

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Laskar Pelangi

20 Desember 2024   17:56 Diperbarui: 20 Desember 2024   17:56 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di bawah langit Belitung nan biru,
berlomba mimpi dalam dada yang pilu.
Anak-anak kecil berjuang di sana,
dengan senyum polos, penuh asa.

Sekolah reyot di ujung desa,
tempat mereka menggantung cita.
Di bangku usang, di lantai berdebu,
lahirlah mimpi, terbentang tujuan baru.

Bu Muslimah yang tulus dan sabar,
mengajar dengan cinta, tak pernah pudar.
Bukan sekadar ilmu, tapi harapan, mengubah gelap jadi pencerahan.

Laskar Pelangi, si pemburu mimpi,
berlari tak henti-hentinya, tak takut sunyi.
Walau badai datang menggulung asa,
tetap tegar dalam langkah bersama.

Mereka yang miskin tak pernah menyerah,
menyulam mimpi dengan penuh tabah.
Di antara lelah dan duka yang mendera,
Laskar Pelangi terus melangkah.

Terima kasih,
Belitung yang ramah, yang ajarkan kami arti hidup yang megah.
Di hati, kisah ini akan abadi,
bersama angin dan Laskar Pelangi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun