Mohon tunggu...
Melindaa
Melindaa Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar SMP

Hanya sebuah manusia

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pergi Tanpa Pamit

17 November 2024   19:09 Diperbarui: 17 November 2024   19:15 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ada jejak langkah yang kau tinggalkan,
Namun tak ada kata untuk kupertahankan.
Kau pergi, membawa segala arti,
Meninggalkan aku dalam sunyi.

Malam tak lagi hangat,
Karena rindu menjadi berat.
Aku merangkai tanya di hati,
Kenapa harus aku yang kau sakiti?

Aku ingin bertanya pada angin,
Namun ia pun tak tahu alasanmu menghilang.
Semua yang kurasa kini menggantung,
Seperti cerita yang tak pernah selesai ditulis.

Apakah aku terlalu berharap?
Atau kau yang terlalu cepat melepaskan?
Aku hanyalah hati yang patah,
Mencoba sembuh di tengah gundah.

Jika cinta ini adalah perpisahan,
Semoga aku bisa menemukan jalan.
Bukan untuk kembali,
Tapi untuk sembuh dari luka yang tak henti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun