Sampai-sampai suatu hari Aneska..
Aneska yang lelah dia ingin mati saja karna dia selalu dibully oleh kaka kelasnya dan ibunya tidak peduli padanya dan parahnya Aneska berpikir dia akan pergi ke dokter. Saat ia sampai di tempat dokter itu, Â Aneska berbicara kepada dokter, Aneska yang biasanya dia tidak biasanya batuk berdarah, batuk terus menerus dan lain-lain.Â
Dan ternyata saat sudah di cek oleh dokter aneska memiliki penyakit kanker paru-paru stadium akhir adalah stadium empat..Â
Kanker paru-paru stadium empat adalah kanker berada di kedua paru-paru atau yang sudah menyebar ke carian disekitar paru-paru atau bagian tubuh lainnya seperti hati, tulang, atau otak. Dan itu mengancam nyawa Aneska untuk mati atau tidak karna kanker paru-paru stadium empat penyakit yang paling serius.Â
Tetapi hidup Aneska tidak akan lama karna aneska suka dibully oleh Nicha dan ibunya sama sekali tidak tahu jika anaknya di bully dan Aneska tidak mau memberitahu soal penyakitnya kepada ibunya, Bell, atau siapapun itu, hanya dokter dan Aneska yang tahu.
Ke esokan harinya, Aneska yang sudah bangun jam 04.30 sedang bersiap-siap mulai dari mandi,cuci muka, makan, memakai pakian sekolah dan lain-lain. Ia sudah siap untuk kesekolah tetapi dia sudah tahu bahwa dia akan dibully lagi oleh Nicha dan setiap harinya dibully oleh Nicha.
Aneska yang hampir nyerah ia ingin cepat-cepat mati dan berada di samping Tuhan saja karna hanya gitu-gitu saja sehariannya aneska..
Berhari-hari pun berlalu.. aneska yang sudah menyerah dengan hidupnya yang sangat-sangat ingin mengakhiri hidupnya.. Tetapi ia tetap menjalani hidupnya meski waktunya sudah tak lama lagi.. Â
Dua hari kemudian...
Aneska yang hidupnya tinggal satu hari lagi, ia memutuskan untuk menghabiskan waktunya dengan bell."kenapa tidak menghabiskan waktunya dengan keluarganya?" Karna aneska tahu bahwa keluarganya tidak akan peduli kepadanya.