Mohon tunggu...
Melinda Fitrayanthi
Melinda Fitrayanthi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Seseorang yang sedang belajar di Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an dan penyuka hujan sore hari.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Europe Nowadays isn't Europe on "That Day"

26 Juni 2024   20:36 Diperbarui: 27 Juni 2024   08:10 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita pasti masih ingat Vasco da Gamma, James Cook, Napoleon Bonaparte, Hernan Cortes, Christoper Columbus, Ferdinan Magelland dan sebagainya. Nama-nama ini memenuhi buku-buku sejarah kita sewaktu duduk di bangku sekolah dulu, "seolah" mereka digambarkan sebagai orang-orang hebat yang membangun peradaban dunia. Vasco da Gamma si penemu jalur Eropa ke India, Hernan Cortes si penakluk Meksiko, Columbus si penemu benua Amerika. Bahkan, para penemu ini dan itu pun dipenuhi oleh nama-nama dari bangsa mereka. 

Selama ini, kita mengetahui mereka sebagai pahlawan yang membawa banyak kebaikan di peradaban dunia ini, namun, tidakkah kita bertanya "Apakah benar ? Apa iya ?". Kita diajarkan untuk mempelajari sesuatu dengan lengkap, kita diajarkan untuk memahami sesuatu tidak setengah-setengah. Dan pertanyaannya, 

"Apakah sejarah yang kita pelajari selama ini benar-benar menuntun kita untuk memahami dunia dengan sejarahnya secara lengkap dan adil ?", kita akan mendapatkan jawabannya setelah bacaan ini berakhir dan silahkan nilai sendiri. 

Vasco da Gamma, Saat ia melakukan perjalanan ke India, ia pernah menyerang sebuah kapal. Kapal apa ?

Kapal jamaah haji yang baru saja pulang dari Makkah, ia juga membakarnya yang menyebabkan semua penumpang tenggelam, termasuk diantara penumpang ada wanita dan anak-anak. Dan ini tidak ia lakukan hanya sekali. 

Ensiklopedia sejarah Universalis memuat perincian kejahatan itu. Di dalamnya disebutkan, pelayaran kedua da Gamma ke India berangkat dari kota Lisbon pada 1502. Ia terkenal sangat membenci Islam, karena pada saat itu Islam sangat kuat pengaruhnya di Portugal. Ia bahkan melarang orang-orang muslim yang tinggal di India untuk masuk ke negara mereka, ia ingin mengakhiri kehidupana Islam disana. Namun, penolakan disana malah membuatnya mengebom salah satu kota di India, lalu menangkap, memotong, menggantung.

Dan pertanyaannya "Kenapa kisah kelamnya ini tidak disandingkan dengan kisah yang menggambarkannya sebagai pelaut yang hebat ?"

Hernan Cortes, si penakluk meksiko, kata"penaklukan" disini masih mengambang dan butuh tafsir yang jelas. 

Memang, bagaimana ia menaklukkan meksiko ?

Ketahuilah, penaklukkan Meksiko dibangun dari "tulang belulang" suku Aztec yang dulunya mereka adalah penduduk asli disana. Ia adalah seorang pendatang yang tiba-tiba meminta paksa daerah tersebut dari penduduk aslinya. Iya, ia memang berhasil menaklukkannya. Namun dengan pendekatan yang kurang biadab dan terkesan brutal. Iya, Ia memang menaklukkannya, membumi hanguskan isinya, mengeruk kekayannya, menghancurkan artefak-artefak milik suku Aztec seolah tempat itu memang diciptakan untuknya. 

Sebelum tahu akan hal ini, kita dulunya pasti berpikir, "Apa peran islam dalam peradaban ini?". Karena, yang malang melintang selama ini adalah orang-orang dari Eropa sana. Tidak ada sinyal-sinyal Islam.

Tertulis dalam The Untold Islamic History milik Edgar Hamas "sejarah ditulis oleh orang-orang yang menang" Sejarah-sejarah yang berat sebelah ini ditulis setelah kemenangan mereka di Perang Dunia. Iya, mereka menulis, mengutak-atik sejarah, memutarbalikkan fakta.

Sisa dari tokoh-tokoh tersebut bisa kita cari sendiri di buku-buku ataupun website yang memang membahas sejarah secara utuh. Karena, membahasa kisah-kisah kelam mereka sungguh memilukan.

Sekarang, bagaimana dengan Muhammad bin Qasim Ats-Tsaqafi, Thariq bin Ziyad, Abdullah bin Sa'd, Asad bin Furat, Abdurrahman Al-Ghafiqi, siapa mereka ? Satu nama pun tidak terlintas di buku-buku pelajaran sekolah, pun kalau ada, itu barangkali dibahas di buku khusus sejarah Islam yang dipelajari di MTs atau MA, namun entah bagaimana isinya.

Muhammad bin Qasim adalah orang yang membebaskan India dan menyebarkan Islam, Thariq bin Ziyad membebaskan Spanyol dari kerajaan Visigoth penerus kekaisaran Rowawi Barat yang mengerikan, saat itu pasukan muslimin hanya berjumlah 12.000 melawan mereka yang berjumlah 100.000. Namun, mengapa mereka bisa cepat menaklukkan seluruh Andalusia dengan jumlah pasukan yang sedikit dan tidak ada pemberontakan dari penduduk asli ? Hal itu karena mereka merasa telah "dibebaskan" dari kerajaan Visigoth yang zalim terhadap warga disana. Abdurrahman Al-Ghafiqi yang pernah sampai di Prancis dan syahid di Poitiers, atas kekalahan muslimin disini Gustave Le Bon, seorang ilmuwan Prancis  mengomentarinya 

"Kita sama sekali tidak mengambil keuntungan ketika Eropa memenangkan pertempuran Poitiers, Berhentinya kaum muslimin menaklukkan Eropa adalah berhentinya penyebaran Ilmu pengetahuan. Anak jalanan Cordova bisa membaca dan menulis, sementara raja-raja Eropa tidak tahu bagaimana cara menulis nama mereka sendiri." 

Iya, Eropa yang kita lihat sekarang adalah hasil dari peradaban yang dibangun oleh Islam dan muslimin. Eropa tidak dibangun dalam sekejap, ada jerih payah kaum muslimin disana. Kalau kita kembali ke belakang dan mengenang peristiwa Black Death, banyak spekulasi tentang penyebab munculnya penyakit pes ini. Tapi, salah satu penyebabnya tidak lain adalah gaya hidup mereka yang tidak bersih. Lho ?

Iya, dalam The Islamic Untold Story 1 disebutkan bahwa Eropa dulu membangun rumah-rumah mereka dengan kayu dan daun, jalanan becek dipenuhi kotoran hewan, bibit penyakit, mandi tidak diperbolehkan (Mark Graham, How Islam Created The World) karena mereka bilang bahwa mandi adalah adat umat islam, maka saat itu mandi diharamkan. Louis XIV yang hanya mandi sekali seumur hidup, bahkan balkon kastilnya dipakai untuk buang air. Mereka baru mengenal mandi, membawa pulang balsem, minyak wangi, kamfer sepulang dari perang salib dan setelah mereka bersentuhan dengan kaum muslimin di Palestina (S.I Poeradisastra, Sumbangan Islam Kepada Ilmu & Kebudayaan). Disaat yang bersamaan, di sisi lain, Andalusia yang dikuasi kaum muslimin saat itu sudah memiliki jalanan yang diaspal lengkap dengan penerangannya, inovasi bisnis, teknologi, ekonomi berkembang disana bahkan mereka mengirim putra-putri mereka untuk belajar sains ke Andalusia (Plasco Abianz ; Sejarawan Spanyol). 

Namun, saat kerajaan-kerajaan itu mulai memasuki Cordoba, Castille dan Aragon. Mereka punya peran dalam pembakaran 500.000 buku yang berisi buku-buku penting tentang astronomi, matematika, sains dsb.

Itulah sedikit ma'lumat bahwa Islam dan kaum muslimin pernah menjadi jantung peradaban yang membangun dunia, mereka melakukan banyak pembebasan (bukan penjajahan) untuk menyebarkan Islam dan peradaban. Semoga ini dapat menjadi "bahan bakar" supaya kita setidaknya tahu sedikit tentang sejarah kita, tahu darimana kita berasal dan siapa nenek moyang kita dahulu dan bagaimana mereka menjalani kehidupan. 

Allah berfirman (Al-A'raf : 176) :

فاقصص القصص لعلهم يتفكرون

"Maka ceritakanlah kepada mereka kisah-kisah itu, agar mereka berpikir"

Agar kita berpikir, bukan hanya menikmati kisah-kisah tersebut. Penulis buku sebelumnya menyampaikan dalam muqaddimah bukunya bahwa kita membaca sejarah bukan untuk mengenang masa-masa itu lalu sudah, bukan untuk tahu siapa yang menang dan siapa yang kalah, namun supaya kita tahu sebab-sebab kekalahan dan sebab-sebab kemenangan, agar kita punya harapan kedepannya. Kita memang tidak harus jadi ahli sejarah, mengulik tekun buku sejarah, tidak. Namun, sesedikitnya setidaknya kita tahu siapa mereka-mereka yang dulu pernah berjasa dan mana yang hanya bualan semata. Kian ini, banyak kisah-kisah sejarah yang diplintir dan tidak sesuai kenyataan, jangan sampai kita menjadi salah satu yang termakan. 

Jangan memandang rendah diri kita di hadapan mereka, jangan.

Ya, keadaan itu memang dipergulirkan, hanya Allah yang tahu hikmahnya. 

Masa kejayaan itu akan kembali jika kita betul-betul mempersiapkannya,

dari sekarang. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun