Kala itu cinta kita bersemi direrumputan taman kampus, dimana simbol kebersamaan canda tawa merekalah yang menjadi saksi.. Sederhana saja! Menyimpan duka tetesan air seakan rintik hujan tiada henti, terlihat suka terbahak seolah menonton pertunjukan badut, tertuang sampai detik ini. Tapi entah sampai detik mana kan berujung pada satu titik yang dinamakan ujung..
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!