Mohon tunggu...
Melinda Ayomi
Melinda Ayomi Mohon Tunggu... -

Que Sera-Sera

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengapa Tentara Menolak Kongres ?

21 September 2011   07:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:46 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini (Rabu 21/9/2011), sebuah surat kabar lokal di Papua memberitakan bahwa Panglima TPN/OPM Devisi II Makodam Pemka IV Paniai, Salmon Yogi menolak rencana penyelenggaraan Kongres III Bangsa Papua yang akan digelar 16 Oktober mendatang. Dalam berita berjudul TPN/OPM‘Pemka IV Paniai’Tolak Kongres III Papua itu disebutkan pernyataan sikap Panglima TPN/OPM Devisi II Makodam Pemka IV Paniai, berikut ini :

1. Menolak tegas berlangsungnya ‘Kongres III Bangsa Papua Barat' yang diselenggarakan oleh elit-elit Papua yang sudah tidak mendapatkan legitimasi dari rakyat Papua Barat saat ini.

2. Penyelenggaraan ‘Kongres III Bangsa Papua Barat’ harus lahir dari tuntutan dan kebutuhan rakyat Papua atau masyarakat akar rumput, atau dari TPN/OPM yang selama inii murni memiliki idealisme Papua Merdeka.

3. Meminta pertanggung jawaban Presedium Dewan Papua (PDP) bersama tokoh-tokoh yang telah mendapatkan kepercayaan dari rakyat Papua Barat saat Kongres I dan II, jika tidak, maka orang-orang ini harus diadili oleh sidang rakyat Papua Barat.

4. Mendukung penuh berbagai kegiataan dan agenda referendum dengan tujuan mencapai kemerdekaan bangsa Papua Barat secara penuh, karena cita-cita luhur kita adalah melihat Papua merdeka atau bebas dari cengkeraman Negara Indonesia.

5. Komponen-komponen, fraksi-fraksi serta organisasi-organisasi yang ada di luar negeri maupun dalam negeri segera rapatkan barisan, bulatkan tekad, serta satukan persepsi untuk sebuah tujuan mulia. Jangan mengurusi kepentingan pribadi sendiri, tetapi mari kita bersama-sama memikirkan nasib rakyat Papua Barat yang telah lama dijajah oleh NKRI.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun