Mohon tunggu...
Melinda Anastasya
Melinda Anastasya Mohon Tunggu... Dokter - 3:139

Mahasiswi FKUB

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Elegi Senandika Pulau Komodo

10 Desember 2020   09:05 Diperbarui: 10 Desember 2020   09:12 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Indonesia adalah negara dengan beragam pesona alamnya. Dengan hamparan sawah yang luas, hutan-hutan yang rimbun, pantai dan lautannya yang indah, seakan-akan sesuai dengan penggalan lirik suatu lagu, "Orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman."  Menurut suatu situs penyedia panduan berwisata, Rough Guides, Indonesia masuk dalam peringkat ke-enam negara terindah dunia. 

Karena itu, tidak heran jika Indonesia sendiri setiap tahunnya dikunjungi oleh berbagai wisatawan dari mancanegara. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2019 jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia mencapai 16,11 juta pengunjung, yang juga berarti naik 1,88% dari tahun sebelumnya.

Keindahan Indonesia yang beragam juga memiliki keunikan-keunikan, salah satunya adalah Taman Nasional Komodo yang terletak di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Taman Nasional Komodo ini terdiri dar tiga buah pulau besar, antara lain Pulau Komodo, Pulau Rinca, dan Pulau Padar.  

Taman nasional ini dijadikan sebagai tempat perlindungan satwa endemik purba, komodo. Kadal terbesar didunia ini hanya bisa ditemukan hanya di Indonesia sendiri, tepatnya di NTT. Karena keunikan serta keindahannya yang sangat menakjubkan, Taman Nasional Komodo  terpilih menjadi salah satu dari tujuh daftar kejaiaban dunia pada tahun 2011. Semenjak itu, pulau komodo semakin mendapatkan banyak kunjungan dari berbagai wisatawan, baik dari luar pulau dan luar negeri. Bahkan menjadi salah satu destinasi wisata favorit para wisatawan dari berbagai asal daerah.

Namun, akhir-akhir ini terdengar kabar bahwa akan diadakan pembangunan besar-besaran pada salah satu pulau di Taman Nasional Komodo tersebut, yaitu Pulau Rinca. Menurut keterangan resmi dari Kementerian PUPR sendiri menegaskan bahwa proyek pembangunan tersebut merupakan bagian dari Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Super Prioritas Labuan Bajo, NTT. 

Proyek yang kabarnya dikerjakan oleh pemerintah bersama dengan beberapa investor-investor swasta ini berencana akan membuat pulau Rinca ini layaknya adaptasi dari film Hollywood yang berjudul Jurassic Park dengan tetap memperhatikan aspek ekologi bagi spesies komodo dan juga aspek sosial dan ekonomi masyarakat yang tinggal di sekitar proyek pembangunan tersebut.

Meskipun sudah ditegaskan seperti yang disebutkan sebelumnya, masyarakat banyak yang menentang kelanjutan proyek tersebut. Apalagi setelah beredar gambar yang menjadi viral dimana ada sebuah truk yang menghadang komodo. Banyak tagar-tagar yang menjadi trending di sosial media untuk menentang pemberlangsungan proyek Jurassic Park tersebut, seperti #SaveKomodo, dan lainnya. 

Para warga mengkhawatirkan kelangsungan hidup komodo-komodo yang hidup di pulau Rinca tersebut karena adanya pembangunan tersebut, mengingat komodo termasuk hewan purba yang amat langka. Selain itu, banyak orang yang berspekulasi bahwa dengan pembangunan proyek ini dapat mengundang investor-investor asing atau swasta untuk membangun banyak resor dan akomodasi pariwisata lainnya sehingga dapat 'merebut' mata pencaharian masyarakat yang tinggal disekita pulau tersebut.

Selain itu banyak hal negatif yang dikhawatirkan masyarakat dapat terjadi pada pulau Rinca ini dikarenakan pembangunan, salah satunya adalah kerusakan lingkungan. Pembangunan ini tentunya tidak dapat dipungkiri dapat menimbulkan beberapa kerusakan lingkungan. Dari foto yang viral di internet saja dapat dilihat bahwa padang yang tadinya hijau. Sepertinya pemerintah sempat melupakan kejadian beberapa bulan dimana cagar alam Wae Wuul di Labuan Bajo terbakar, padahal cagar alam tersebut adalah habitat komodo. 

Menurut saya pribadi, pemerintah mungkin mengambil langkah maju dalam bidang ekonomi agar dapat lebih menggugah keinginan lebih banyak wisatawan luar untuk berkunjung ke Taman Nasional Komodo, namun ada baiknya jika pemerintah telah melakukan beberapa perjanjian yang tetap menguntungkan bagi masyarakat sekitar pulau Rinca, serta memastikan bahwa proses pembangunan Jurassic Park Komodo ini tidak menghilangkan fungsi taman nasional ini sendiri sebagai tempat perlindungan satwa purba langka, komodo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun