Mohon tunggu...
melinda _
melinda _ Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UNEJ

KKN BTV 3 UNEJ /KELOMPOK 56

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Wujudkan UMKM Keripik Tempe dengan Go Digital dan Media Sosial

4 September 2021   12:49 Diperbarui: 4 September 2021   12:51 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wujudkan UMKM Keripik Tempe dengan Go Digital dan Media Ssoail

 

 

Pandemi Covid-19 yang masih terus melanda Indonesia sampai dengan saat ini membuat Indonesia mengalami berbagai permasalahan-permasalahan yang begitu kompleks yang berdampak terhadap berbagai sektor masyarakat, kendala penangganan sampai dengan pencegahaan yang kurang begitu maksimal dikarenakan masyarakat yang masih enggan mematuhi aturan pemerintah seperti anjuran mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menerapkan social distancing. Dampak dari pandemic Covid-19 telah mengakibatkan beberapa sektor-sektor krusial masyarakat Indonesia terganggu, misalnya dalam sector ekonomi, dengan adanya penerapan aturan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) serta aturan-aturan yang terkait lainnya yang diberlakukan oleh pemerintah telah mengakibatkan pemasukan masyarakat khususnya pedagang-pedagang kecil serta UMKM di berbagai daerah di seluruh Indonesia menjadi menurun drastis. Penerapan aturan PPKM berskala ini mengakibatkan adanya keterbatasan waktu dan tempat bagi para pedagang/UMKM menjajakan dagangan mereka. Protes serta keluhan dari masyarakat telah bertubi-tubi disematkan kepada pemerintah dikarenakan keberadaan aturan PPKM yang terkesan merugikan rakyat kecil. Kebijakan pemerintah mengenai pemberlakuan PPKM merupakan suatu aturan yang harus ditaati dan dipatuhi oleh seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali sehingga mau ataupun tidak mau nantinya rakyat kecil yang notabennya pedagang kecil maupun UMKM akan terus mengalami penurunan pendapatan. Semenjak kasus awal Covid-19 marak terjadi di Indonesia pemerintah telah melakukan berbagai upaya antara lain dengan membentuk satuan tugas Covid 19 yang bertujuan untuk melakukan penangganan dan pencegahan Covid 19 diberbagai daerah di Indonesia.

Disamping banyaknya masyarakat yang terdampak baik secara langsung maupun tidak langsung akan keberadaan aturan PPKM, pemerintah sudah melakukan berbagai upaya dalam meminimalisir dampak tersebut dengan semaksimal mungkin, antara lain dengan  memberikan bantuan modal usaha, bantuan sosial, bantuan kuota pendidikan dll sehingga masyarakat tidak akan terbebani dengan keberadaan Covid 19 yang tidak menentu ini. Universitas jember merupakan universitas yang terletak di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Universitas jember kali ini hadir dikalangan masyarakat melalui penyelenggaraan program KKN yang bertemakan KKN Back To Village 3. Pada kesempatan KKN ini mahasiwa diberikan kepercayaan penuh untuk melakukan KKN secara Mandiri di lokasi tempat tinggalnya masing-masing dikarenakan kasus Covid-19 yang belum mengalami penurunan pada bulan Juni sehingga pelaksanaaanya di geser pada tanggal 27 Juli 2021 dengan kurun waktu selama 30 hari. Penulis pada  KKN Back To Village 3 ini telah memilih Desa Sugihwaras, Kabupaten Madiun, Kecamatan Saradan sebagai tempat KKN yakni pada olahan keripik tempe milik Ibu Feri.

Pandemi Covid 19 juga membawa dampak bagi UMKM yang ada di Desa Sugihwaras yakni tepatnya pada UMKM keripik tempe milik Ibu Feri, semenjak keberadaan Covid 19 yang semakin hari semakin tidak kunjung usai dengan dibarengi jumlah penderita Covid 19 yang melonjak naik mengakibatkan hasil penjualan beliau mengalami penurunan yang sangat dirasakan dikarenakan banyaknya masyarakat Desa Sugihwaras yang sudah jarang berpergian keluar kota sehingga mengakibatkan produk keripik tempe miliknya mengalami sepi peminat karena pada kesehariannya keripik tempe dijadikan sebuah oleh-oleh kecil bagi perantau untuk diberikan kepada sanak saudara, teman dekat, teman kerja sampai dengan dinikmati sendiri. Pada minggu 1 KKN, penulis telah melakukan observasi/pengamatan mengenai permasalahan atau kendala dari keripik tempe milik Ibu Feri. Berdasarkan observasi tersebut dapat diketahui bahwa kendala UMKM keripik tempe ini yaitu dalam segi pemasaran, branding hingga pengemasan. Hal ini terbukti dari pernyataan Ibu Feri bahwa beliau hanya memasarkan ke toko-toko sekitar dan menjual keripik tempe dirumah, sedangkan dalam hal pengemasan produk keripik tempe Ibu Feri masih menggunakan kemasan plastik dengan dibantu alat press plastik sehingga menciptakan sebuah kesan bahwa kemasan keripik tempe tersebut belum kekinian dan terkesan kurang menarik. Pada segi branding, label produk keripik tempe beliau belum menggunakan label serta mencantumkan nama produk yang sesuai dan khas yang mencirikan bahwa produk keripik tempe tersebut milik beliau.

Menanggapi permasalahan yang ada tersebut, penulis memutuskan untuk melakukan program kerja pada minggu ke 2 KKN yakni dengan memberikan pelatihan mengenai "pentingnya rebranding dan packaging yang menarik bagi suatu produk", membantu mendesain label produk menggunakan aplikasi Canva, melakukan pendampingan produksi dan juga membantu pengemasan dengan menggunakan standing pouch. Pada minggu ke 3 KKN, penulis kembali menjalankan program kerja dengan melakukan kegiatan pembuatan akun E-commerce (Shopee) dan media sosial (instagram) dalam pembuatan akun tersebut diharapkan produk keripik tempe milik Ibu Feri dapat memiliki jangkauan pasar yang luas dengan memanfaatkan teknologi sebagai basis pasar, melakukan pembuatan desain produk keripik tempe dan pembuatan isi konten untuk diposting ke dalam market place shopee dan ditampilkan pada feed instagram, membantu mendesain dan mencetak banner sebagai media promosi dan pemasaran yang bertujuan untuk menarik perhatian lebih banyak orang yang melihat. Dengan adanya program kerja tersebut diharapkan penulis dapat membantu UMKM keripik tempe milik Ibu Feri dapat dikenal secara luas baik di lingkungan Desa Sugihwaras maupun diluar daerah berkat adanya pemasaran secara digital.

0001-7178464420-20210904-090344-0000-6132fb3d0101900ff0469f62.png
0001-7178464420-20210904-090344-0000-6132fb3d0101900ff0469f62.png
Program kerja mahasiswa KKN Back To Village 3 mengenai pemasaran digital dan juga inovasi produk diharapkan mampu menambah sumber pendapatan dan pemasukan bagi Ibu Feri selaku pemilik UMKM keripik tempe dan mahasiswa KKN Back To Villagge 3 juga berharap dengan adanya pelatihan serta edukasi yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa mampu membuat Ibu Feri jauh lebih melek akan teknologi terlebih dalam hal sosial media dan juga market place shopee yang dampaknya dapat bermakna positif terhadap perkembangan usaha keripik tempe secara global.

 

                                                                       

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun